SBSI Desak Hapus Outsourcing
Selasa, 01 Mei 2012 – 14:13 WIB

SBSI Desak Hapus Outsourcing
JAKARTA--Serikat Buruh Sejahetra Indonesia (SBSI) mendesak pemerintah untuk serius memperjuangkan hak-hak butuh. Sekretaris Umum SBSI, Yosafati Waruwu mengatakan, hal ini disebabkan karena para pengusaha di Indonesia sudah semakin sewenang-wenang dan tak menghiraukan kesejahetraan buruh. "Berbagai regulasi dan kebijakan justru memberi ruang cukup besar kepada korporasi negara asing untuk mengelola kekayaan alam Indonesia. Bagaimana mungkin rakyat atau khususnya buruh mendapatkan porsi yang besar jika kekayaan negaranya dikuasai oleh korporasi asing?" tegas Yosafati.
"Kami meminta kepada pemerintah dengan segala kekuasaannya dapat berdiri tegak berhadapan untuk memperjuangkan hak-hak buruh," ungkap Yosafati ketika bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Gedung Kemenakertrans, Jakarta, Selasa (1/5).
Yosafati menyebutkan delapan poin tuntutan buruh kepada pemerintah. Pertama, melaksanakan nasionalisasi terhadap perusahaan swasta dan perusahaan asing yang mengelola sumber daya minyak dan gas. Selama ini, Indonesia sesungguhnya belum berdaulat mengelola kekayaan negerinya.
Baca Juga:
JAKARTA--Serikat Buruh Sejahetra Indonesia (SBSI) mendesak pemerintah untuk serius memperjuangkan hak-hak butuh. Sekretaris Umum SBSI, Yosafati Waruwu
BERITA TERKAIT
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan