SBY Boleh Pakai Dana Haji, Kok Jokowi Tidak? Ini Penjelasannya
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pihak meributkan wacana Presiden Joko Widodo yang ingin menggunakan dana haji untuk membangun infrastruktur.
Tapi ada juga yang heran kenapa niat ini baru diributkan, padahal dana haji pernah digunakan di era Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden.
Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong mengatakan, berdasarkan data yang diterima, Undang-undang nomor 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji baru disahkan pada 17 Oktober 2014.
Sementara penggunaan dana haji pada era SBY dilakukan sebelum adanya UU tersebut.
“Sebelumnya belum diatur, jadi siapa saja yang menggunakan boleh,” kata Ali di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8).
Nah, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, setelah UU itu diketok palu, maka dana haji sudah tidak boleh lagi digunakan untuk membangun infrastruktur.
“Kalau sekarang sudah diatur, maka tidak berlaku lagi. Jadi ketika ditanyakan pemerintahan sebelum Pak Jokowi menggunakan dana itu, kan belum ada UU (34/2014),” ujarnya.
Menurut Ali, UU 34/2014 lahir jelang berakhirnya kekuasaan SBY. Sedangkan Jokowi dilantik di MPR pada 20 Oktober 2014 atau setelah UU 34/2014 diberlakukan.
“Sebelumnya undang-undang ya tergantung pemerintah waktu itu. Jadi bisa, aman,” tegasnya. (boy/jpnn)
Sejumlah pihak meributkan wacana Presiden Joko Widodo yang ingin menggunakan dana haji untuk membangun infrastruktur.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Mendagri Tito Maklumi Gibran Tak Hadiri Acara Penting Ini
- Malam-malam, Prabowo-Gibran Temui Jokowi di Istana
- Tip Bisnis dari Sri Agustin, Nasabah PNM Mekaar yang Dipuji Jokowi
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar