SBY Diminta Selektif Terima Kader

SBY Diminta Selektif Terima Kader
SBY Diminta Selektif Terima Kader
Roy mengakui, soal pindahnya elite politik ke partai lain adalah hak mereka, tetapi jangan lupa bahwa berpolitik juga ada etikanya. “Kebanyakan kepala daerah yang berasal dari partai politik menjadi kutu loncat,” ungkap bekas anggota DPR RI itu lagi.

Dia juga menegaskan agar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat selektif menerima kader partai lain untuk bergabung dengan Partai Demokrat. "Apalagi SBY, selama ini mengedepankan politik santun. Tapi di sisi lain, partainya menerima para kutu loncat. Kalau hal itu dibiarkan, SBY akan kena imbasnya.” katanya.

Berikut sebagian daftar kepala-kepala daerah yang hengkang dari satu partai politik ke partai lain, dengan alasan yang berbeda-beda. Seperti Kepala Daerah yang tersangkut korupsi, Gubernur Sumut Syamsul Arifin (Partai Golkar) dan Gubernur Bengkulu Agusrin Najamuddin (Partai Demokrat). Keduanya sama-sama terjerat kasus, tapi Gubernur Sumut yang cepat diproses.

Untuk kader Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, pindah ke Ketua Partai Demokrat, dengan alasan PBB dianggap sudah tidak memiliki masa depan lagi. Sedangkan untuk mantan Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi dan Gubernur Sulut S.H. Sarundayang, yang saat ini bergabung dengan Partai Demokrat, padahal sebelumnya diusung oleh PDI Perjuangan untuk menjadi gubernur. (fas/jpnn)

JAKARTA - Pelaksana Harian Pimpinan Kolektif Nasional (PlH PKN), Partai Demokrasi Pembaruan, Roy BB Janis menyarankan partai berkuasa jangan terlalu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News