SBY Harus Cegah Konflik KPK-Polri

Publik Rindu Polisi Pengayom

SBY Harus Cegah Konflik KPK-Polri
SBY Harus Cegah Konflik KPK-Polri

JAKARTA - Prestasi besar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan korupsi proyek simulator SIM Korlantas Mabes Polri yang menyeret mantan Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo sebagai tersangka terus mengundang reaksi. Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari tanpa sungkan mengatakan bahwa reformasi di tubuh kepolisian memang baru sebatas kelembagaan dan belum menyentuh aspek kultural.

"Reformasi kultur macet total," kata Eva dalam diskusi Membongkar Kasus Korupsi di Tubuh Polri di gedung parlemen kemarin (2/8).

Dia mencontohkan, platform kepolisian yang hendak memosisikan diri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dalam penerapannya justru jauh dari itu. Dalam berhadapan dengan masyarakat, nuansa militeristisnya tetap dominan.

Selain itu, lanjut Eva, kultur korup di kepolisian juga belum bisa dihilangkan. "Ada gap luar biasa. Perwira dilayani bawahan dan kaya luar biasa. Kalau ada yang mau naik pangkat, ada setoran; minta pindah, ada setoran; mendaftar pendidikan, ada upeti. Pernah ditanyakan ke Kapolri, jawabanya meliuk-liuk. Jadi memang ada masalah integritas dalam manajemen kepolisian," kritik politikus PDIP itu.

JAKARTA - Prestasi besar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan korupsi proyek simulator SIM Korlantas Mabes Polri yang menyeret mantan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News