SBY-Kalla Resmikan Museum Pak Nas

SBY-Kalla Resmikan Museum Pak Nas
Presiden SBY dan Ny Ani Yudhoyono di Museum Nasional Nasution.
JAKARTA - Kediaman keluarga almarhum Jenderal Besar A.H. Nasution di Jalan Teuku Umar 40, Jakarta, kini dijadikan museum nasional. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla kemarin meresmikan museum pahlawan revolusi itu.

Pembangunan Museum Nasional Nasution itu merupakan keinginan istri A.H. Nasution, Johana Sunarti. Perempuan kelahiran Surabaya, 1 November 1923, itu ingin membuat prasasti kehidupan Nasution. Peresmian museum tersebut bertepatan dengan hari lahir A.H. Nasution. Barang-barang yang tersimpan di museum itu adalah koleksi pribadi seperti buku-buku, foto-foto, senjata, pakaian, alat rumah tangga, dan lain-lain. Piagam penghargaan juga terpampang di museum tersebut.

’’Semoga museum ini akan menjadi mata air yang mengalirkan kiprah, memberikan arah, mengajak kebijakan dalam bertindak, berkelana untuk menemukan makna bagi generasi muda negeri ini. Mata air yang menumbuhsuburkan keadilan kuantitatif dan kualitatif,’’ kata Bu Nas –sapaan Johana Sunarti– saat memberikan sambutan Rabu (3/12).

Di museum seluas 200 meter persegi itu terdapat diorama kegiatan Nasution. Misalnya, diorama Nasution sedang menulis di ruang kerjanya. SBY juga sempat tertegun melihat patung Bu Nas menggendong putrinya, Ade Irma Suryani, yang tertembak saat peristiwa pemberontakan G 30 S PKI.

Presiden SBY mengatakan, monumen sejarah tersebut akan menjadi kebanggaan para prajurit TNI dan bangsa Indonesia. ’’Saya pahami bahwa tentu tidak semua lintasan dan jejak pengabdian Pak Nas bisa diabadikan di museum ini. Tetapi, paling tidak, ada tonggak-tonggak penting yang dapat dilihat oleh generasi muda kita dan generasi muda TNI yang akan melanjutkan perjuangan bangsa,’’ kata SBY.

SBY mengaku kagum dengan Nasution. Terutama mengagumi pemikiran-pemikiran Nasution yang brilian. ’’Pak Nas juga memiliki kepedulian yang tinggi kepada pendidikan dan dunia pengetahuan. Buku karya Pak Nas yang berjudul Tentara Nasional Indonesia, Pokok-Pokok Perang Gerilya dan Sekitar Perang Kemerdekaan telah menjadi buku favorit dan telah saya baca berkali-kali,’’ katanya.

SBY mengingatkan agar masyarakat menghormati pahlawan dan memetik pelajaran dari sejarah. Indonesia berdiri dan dapat dipertahankan melalui pertautan langkah-langkah diplomasi dan militer. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan para pejuang di bidang diplomasi, juga pejuang di bidang militer. Misalnya, Bung Karno, Bung Hatta, Ruslan Abdul Gani, Jenderal Besar Soedirman, dan Jenderal Besar A.H. Nasution.

’’Marilah, berikan penghormatan yang layak bagi yang berjuang di bidang diplomasi dan militer,’’ kata SBY. Hadir di acara kemarin Ibu Negara Ani Yudhoyono, Mensesneg Hatta Radjasa, Menbudpar Jero Wacik, dan Seskab Sudi Silalahi. Hadir juga Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Subandrio, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soemarjono, dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.

JAKARTA - Kediaman keluarga almarhum Jenderal Besar A.H. Nasution di Jalan Teuku Umar 40, Jakarta, kini dijadikan museum nasional. Presiden Susilo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News