SBY Minta Kembali pada SKB 3 Menteri
Selasa, 08 Februari 2011 – 06:10 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut angkat bicara seputar insiden penyerangan jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten. Peristiwa yang memakan korban jiwa itu dinilai sebagai akibat tidak dipatuhinya SKB (Surat Keputusan Bersama) Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Jaksa Agung, yang disepakati tahun 2008.
"Saya ingin, agar kesepakatan yang dicapai tahun 2008, sebagai satu opsi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini dan mencegah terjadinya bentrokan horisontal, itu sungguh ditepati," kata SBY dalam keterangannya di Kantor Presiden, kemarin (7/2). Presiden memerintahkan dilakukan investigasi untuk mengetahui siapa yang tidak menaati kesepakatan tersebut.
Baca Juga:
Selain itu, investigasi menyeluruh juga dilakukan untuk mengetahui sebab, akibat, dan kejadian yang sebenarnya. "Dengan tujuan siapa yang lalai, siapa yang bersalah, siapa yang melanggar hukum harus diberi sanksi," paparnya.
Tidak hanya itu, SBY juga menyoroti pencegahan yang dilakukan oleh aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat. Itu terkait jika benturan tersebut seharusnya bisa dicegah. "Maka dalam hal ini sanksi dan tindakan juga perlu dilakukan. Termasuk dari kedua belah pihak, siapa yang melakukan pelanggaran hukum, itu juga perlu disanksi," katanya.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut angkat bicara seputar insiden penyerangan jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten. Peristiwa yang memakan
BERITA TERKAIT
- Pemerintah dan Swasta Harus Pererat Kerja Sama untuk Capai Target SDGs 2030
- KPK: Jika Tidak Ada Iktikad Baik, Bupati Mimika Akan Kami Jemput Paksa
- Bertemu Pimpinan MPR, Dubes Abdul Karim Ingin Indonesia Segera Buka Kedubes di Rwanda
- Gelar Halalbihalal, FPMM: Momentum Bersilaturahmi dan Deklarasi Dukungan Politik Menjelang Pilgub Maluku
- Perlu Kail, Syahganda Istilahkan Makan Siang Gratis Hanya Memberi Ikan
- Mendagri Tito Puji Kinerja dan Loyalitas Suhajar Diantoro Selama jadi Sekjen Kemendagri