SBY Minta Kembali pada SKB 3 Menteri

SBY Minta Kembali pada SKB 3 Menteri
MENGUTUK KEKERASAN : Sejumlah anggota Jaringan Aktivis Perempuan dan Aktivis HAM untuk Keadilan melakukan aksi unjuk rasa mengutuk kekerasan terhadap warga Ahmadiyah di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (7/2). Mereka mendesak pemerimtah untuk memperhatikan perlindungan dan jaminan keamanan atas warga negara Indonesia tanpa terkecuali. FOTO : DWI PAMBUDO/RM
"Sebab, kita tidak bisa memberikan toleransi ini terlagi lagi, terjadi lagi," sambung mantan Menkopolkam itu. SBY mengharapkan pejabat di daerah peduli terhadap masalah kerukunan antarumat dan intraumat beragama. Termasuk melakukan antisipasi terjadinya kekerasan. "Tentu saya ikut mengucapkan belasungkawa kepada warga yang kehilangan keluarga yang menjadi korban dalam insiden di Banten," tuturnya.

Seperti diketahui, pada 2008 lalu, diterbitkan SKB 3 Menteri merespon gelombang aksi yang menuntut pembubaran Ahmadiyah. Namun dalam SKB yang berisi enam butir tersebut, tidak disebut secara tegas perintah untuk membubarkan Ahmadiyah.

Bunyi SKB itu antara lain, memberi peringatan dan memerintahkan untuk semua warga negara untuk tidak menceritakan, menafsirkan suatu agama di Indonesia yang menyimpang sesuai UU No 1 PNPS 2005 tentang pencegahan penodaan agama. Kemudian, memberi peringatan dan memerintahkan bagi seluruh penganut, pengurus Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) sepanjang menganut agama Islam agar menghentikan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran agama Islam pada umumnya, seperti pengakuan adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.

SKB itu juga memberi peringatan dan memerintahkan kepada anggota atau pengurus JAI yang tidak mengindahkan peringatan tersebut dapat dikenai sanksi seusai peraturan perundangan. (fal)


JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut angkat bicara seputar insiden penyerangan jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten. Peristiwa yang memakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News