SBY Minta Menteri Rangkul Pers

Jangan Terjebak kepada Politik Pencitraan

SBY Minta Menteri Rangkul Pers
SBY Minta Menteri Rangkul Pers
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganggap, penilaian miring banyak pihak terhadap kinerja pemerintahan saat ini lebih disebabkan capaian keberhasilan yang tidak terkomunikasikan dengan baik. Ke depan, presiden meminta para menteri tidak pelit bicara kepada pers.

Itu disampaikan Presiden SBY ketika menerima kehadiran pengurus baru Dewan Pers di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin (22/10). Anggota Dewan Pers yang hadir, antara lain, Bagir Manan (ketua), Bambang Harimurti, Margiono, dan Uni Lubis. "Diharapkan, menteri tidak pelit terhadap pers. Menteri diminta terbuka. Presiden memohon perhatian menteri untuk bisa mengimbangi berita yang kurang tepat," kata Bagir kemarin.

Menanggapi permintaan presiden tersebut, Dewan Pers berencana menyediakan forum bagi menteri-menteri untuk menjelaskan program mereka. "Harapannya, menteri bisa menjelaskan capaiannya dan berdialog secara terbuka," ujar Bagir yang pernah menjadi ketua Mahkamah Agung (MA) itu.

Di tempat terpisah, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengakui, kelemahan pemerintah saat ini adalah kurangnya komunikasi politik yang mampu menjembatani pemaparan capaian dan keberhasilan pemerintah kepada masyarakat. "Padahal, di mana-mana PR (public relation, Red) itu sangat menentukan," kata Anas setelah menghadiri diskusi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. Namun, dia menambahkan, lemahnya komunikasi ke publik tersebut bukan spesifik kementerian tertentu. Misalnya, Kementerian Komunikasi dan Informasi saja.

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganggap, penilaian miring banyak pihak terhadap kinerja pemerintahan saat ini lebih disebabkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News