SBY Mulai Kehilangan Legitimasi Publik

SBY Mulai Kehilangan Legitimasi Publik
SBY Mulai Kehilangan Legitimasi Publik
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Desmon J Mahesa, mengatakan bahwa kekecewaan masyarakat terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menyikapi kasus Polri vs KPK, khususnya dalam penahanan Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, membuktikan bahwa sesungguhnya masyarakat punya harapan besar terhadap SBY untuk mampu menegakkan hukum secara adil dan berperikemanusiaan.

"Bahwa pada akhirnya harapan itu tidak akan terwujud, setidaknya dalam konteks penahanan Bibit-Chandra oleh Polri, itu bukan lagi soal rakyat. Tapi lebih pada kapasitas pribadi SBY selaku presiden dalam mewujudkan ekspektasi masyarakat tersebut," kata Desmon J Mahesa, di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/11).

Walaupun demikian katanya, memperhatikan respon masyarakat terhadap SBY yang dirasa belum cukup memuaskan rasa keadilan masyarakat, maka wajar pula masyarakat terus-menerus memperjuangkan rasa keadilannya itu. "Jika tuntutan itu tidak juga diindahkan, jelas pada akhirnya cara-cara yang dipakai oleh polisi dalam menahan Bibit-Chandra itu harus dibayar terlalu mahal oleh SBY, dalam bentuk kehilangan legitimasi dari rakyatnya," katanya.

Ditanya soal kapabel atau tidaknya SBY dalam memenuhi rasa keadilan masyarakat itu, anggota Fraksi Gerindra ini menegaskan bahwa itu sangat tergantung dari leadership seseorang dan tak bisa dipaksakan oleh siapapun - termasuk oleh Tim Pencari Fakta (TPF) yang dibentuknya. "Ini murni soal leadership. (Bagi) siapapun, leadership adalah hal yang melekat secara langsung dalam diri orang. Secara empiris, saya belum melihat munculnya leadership SBY dalam menyikapi penahanan Bibit-Chandra ini. Presiden lebih memperlihatkan sikap bingungnya dengan cara mengulur-ulur waktu," kata Desmon.

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Desmon J Mahesa, mengatakan bahwa kekecewaan masyarakat terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News