SBY Tidak Menyiapkan, Bukan Menghalangi

SBY Tidak Menyiapkan, Bukan Menghalangi
Presiden SBY. Foto: AFP/File/Romeo Gacad
"Sekali lagi kita hormat terhadap kehendak baik Presiden SBY untuk tidak membangun dinasti politik, tetapi apakah komitmen politik dapat diukur dengan kata-kata," tandas Boni.

Lembaga survei Indo Barometer pada 4 September tahun lalu, sempat menguji secara bergantian tingkat elektibilitas Anas Urbaningrum dan Ani Yudhoyono dengan sembilan tokoh yang dipandang juga berpotensi menjadi kandidat capres. Di antaranya, Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Wiranto, Aburizal Bakrie, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh, Hatta Radjasa, Suryadharma Ali, dan Luthfi Hasan Ishaaq. Survei itu dilakukan pada 9 "20 Agustus 2010. SBY sengaja tidak diikutkan, karena terkena batasan konstitusi maksimal dua periode.

Hasilnya, saat nama SBY diganti dengan Ani Yudhoyono, tiga besar capres yang paling banyak dipilih adalah Megawati (21,8 persen), Prabowo Subianto (15,5 persen), dan Wiranto (8,7 persen). Ani Yudhoyono hanya di urutan enam dengan 3, 4 persen.

Sewaktu nama SBY diganti dengan Anas Urbaningrum, hasilnya juga tidak terlalu jauh berbeda. Tiga besar capres yang paling banyak dipilih tetap Megawati (22,1 persen), Prabowo Subianto (15,9 persen), dan Wiranto (8,8 persen). Anas duduk di peringkat tujuh dengan 2,6 persen. "Partai Demokrat memang masih harus bekerja keras untuk meng "upgrade tokoh "tokohnya," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari. (pri)

PENGAMAT politik Andrinof A.Chaniago mengatakan, dalam pidato itu SBY sebenarnya bukan menutup kemungkinan pencalonan istrinya, Ani Yudhoyono, dalam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News