Sebagian Besar Warga DKI Menolak Penggunaan Skuter Listrik, Ini Alasannya
Lebih mengkhawatirkan, sebanyak 65,2 persen masyarakat DKI Jakarta juga mengungkapkan penggunaan skuter listrik disalahgunakan di lokasi yang tidak semestinya antara lain jalan raya, trotoar pejalan kaki, dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
Kemudian, sebanyak 67,5 persen pejalan kaki di trotoar merasa terganggu dan terancam akibat faktor keamanan dan perilaku pengguna skuter listrik.
Penelitian yang melibatkan 1.000 pengguna jalan di DKI Jakarta ini diselenggarakan pada November 2019, dengan menggunakan survei secara online, menggunakan metode purposive sampling dan analisa deskriptif. Penelitian ini memiliki margin of error di bawah 3 persen.
"Kehadiran skuter listrik juga menuai tantangan karena merupakan kendaraan bermesin sehingga bisa membahayakan pejalan kaki. Jadi penggunaan skuter memang harus diatur lagi supaya tidak menimbulkan masalah lagi ke depannya. Jangan sampai ada kejadian dulu baru pemerintah bergerak," tandasnya.(chi/jpnn)
Bukan hanya mengganggu pengendara kendaraan bermotor resmi, pejalan kaki juga semakin resah dengan bertambahnya skuter listrik.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Pemprov DKI Klaim RW Kumuh Berkurang 7 Persen dalam 5 Tahun Terakhir
- Bukan Ridwan Kamil, Golkar Jagokan Sosok Ini sebagai Bacagub DKI
- Pempus Disebur Bakal Hibahkan Wisma Atlet ke Jakarta
- Menurut Gilbert, Ini Solusi Mengatasi Kemacetan di Jakarta Seusai Menanggalkan Status Ibu Kota
- Dukung Jakarta sebagai Kota Global, FJB Bawa Misi Tingkatkan Kualitas SDM
- Gegara Ini Pemprov DKI Bakal Nonaktifkan 92 Ribu NIK Warga