Sebelum Ditembak Mati, Penjahat itu Tidur di Teras Nisan Makam

Sebelum Ditembak Mati, Penjahat itu Tidur di Teras Nisan Makam
Ilustrasi.

jpnn.com - SURABAYA - Ulah Alfian Santoso alias Ayong, benar-benar membuat anggota Polrestabes Surabaya geregetan. Bagaimana tidak, tahanan kasus narkoba itu nekat membobol sel tahanan Polrestabes Surabaya lalu kabur begitu saja. Minggu (15/11) pelarian Ayong akhirnya berakhir. Dia ditembak mati tim jatanras yang dipimpin Iptu Ade Warokkah.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete menyatakan, posisi Ayong terdeteksi Sabtu sore (14/11). 

Singkat cerita pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00, Ayong diketahui sedang sedang tidur di salah satu teras nisan di Makam Jarak.

Saat didekati, pria yang ternyata memang Ayong tersebut malah melawan. Dia menghunus senjata tajam mirip pisau sepanjang 50 sentimeter. Pisau itu dia tarik dari selempang cokelatnya. Petugas terkejut melihat aksi nekat Ayong.

Tak ingin buruan lepas lagi, dua petugas itu segera mencabut senjata api. Dua tembakan peringatan diletupkan ke udara. Namun, Ayong bergeming. Dia malah berlari menerjang dua polisi tersebut. Ayong bermaksud menyabetkan senjatanya kepada polisi. Merasa keselamatan terancam, polisi akhirnya bertindak tegas.

Moncong pistol diarahkan ke tubuh Ayong. Dor..dor..! Dua peluru menembus dada kiri Ayong.

Ayong mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke RSUD dr Soetomo. Satu peluru menembus dada hingga punggung, satu peluru lagi bersarang di dadanya sedalam 20 sentimeter. 

Polisi memang pantas gusar dengan Ayong. Sebab, tahanan kasus narkoba itu telah mempermalukan polisi. Selasa lalu, Ayong membobol penjara polrestabes. Dia kabur bersama Doni Susanto, tahanan lain, setelah menggergaji terali besi kamar mandi tahanan. Namun, Doni akhirnya balik ke tahanan pada hari yang sama. Sebaliknya, Ayong memilih kabur.

Bagaimana Ayong dan Doni bisa memiliki gergaji tersebut? ''Kami menduga gergaji itu dibawa pengunjung tahanan,'' ucap Kasi Propam Polrestabes Surabaya Kompol Tri Sujoko.

Tri memperkirakan beberapa modus. Misalnya, gergaji diselipkan di dalam sabuk agar tidak ketahuan. Memang, gergaji harus lentur agar dapat dibengkokkan. Selain itu, gergaji tersebut bisa ditempelkan di tangan, lalu ditutup dengan pakaian berlengan panjang agar tidak terdeteksi.

Tri menjelaskan, sebelumnya, penjaga tahanan kerap melakukan razia ke sel untuk mencari benda-benda yang mencurigakan. Namun, sepertinya dua pelaku cukup cerdik menyembunyikan gergaji itu. ''Kemungkinan gergaji tersebut diselipkan di lorong selokan kamar mandi. Jadi, saat razia, tidak ketahuan,'' ungkapnya. (all/c20/oni)


SURABAYA - Ulah Alfian Santoso alias Ayong, benar-benar membuat anggota Polrestabes Surabaya geregetan. Bagaimana tidak, tahanan kasus narkoba itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News