Sebelum ini Tak Ada Perayaan Natal

Sebelum ini Tak Ada Perayaan Natal
Fanny Habibie (berdiri kiri) di sebelah B.J Habibie semasa remaja. Foto: Arsip Perpusnas.

"Tahun ini hadir di tengah kita tamu kehormatan seorang tokoh pers nasional, Haji Rosihan Anwar dan mantan pimpinan Organisasi Papua Merdeka, OPM, Nicholas Jouwe," kata Dubes Fanny diawal pidatonya. 

Saat itu, Rosihan Anwar berusia 87 tahun. Dan Nicholas Jouwe 86 tahun. Sedang Fanny sendiri berusia 72 tahun. Ia kelahiran Parepare, 11 Juni 1937. 

Tanpa teks yang dipersiapkan, hari itu Fanny berbicara tentang nasionalisme, pluralisme, krisis, perdamaian, pembangunan. 

"Ternyata Fanny Habibie jago pidato pula," begitu komentar Rosihan. 

Perayaan Natal Putih di Wisma Duta tak sepi dari musik, nyanyi dan tari. Sebuah band Belanda, sebagaimana diceritakan Rosihan, bermain secara gratis. Di muka pentas, sejumlah perempuan bule menari poco-poco.  

Fanny yang menurut Rosihan Anwar adalah seorang muslim yang taat beribadah, kini telah tiada. Dia berpulang pada 12 Maret 2012. Namanya tetap dikenang, khususnya bagi orang-orang yang pernah bersentuhan dengannya di Belanda.  

Jadi, saat masa tugas Fanny di Belanda berakhir pada Mei 2010,  orang-orang Maluku di Belanda kirim surat ke pemerintah Indonesia agar masa bhaktinya diperpanjang.

"Kitorang ingin Bapak Dubes di sini dulu," kata mereka, sebagaimana diceritakan kembali oleh Rosihan Anwar. (wow/jpnn) 


KEDUTAAN Besar Indonesia untuk Belanda pertamakali merayakan Natal ketika dipimpin Fanny Habibie, adik Presiden B.J. Habibie. Sebelumnya tak pernah.


Redaktur & Reporter : Wenri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News