Sebelum Masuk Rumah Mertua, Kahiyang Ayu Injak Batang Pisang

Sebelum Masuk Rumah Mertua, Kahiyang Ayu Injak Batang Pisang
Kahiyang Ayu (kebaya biru) diiringi rombongan keluarga Bobby Nasution mengikuti prosesi adat Mandailing. Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos

jpnn.com, MEDAN - Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu akhirnya menginjakkan kaki di rumah mertuanya. Minggu (19/11) kemarin sekitar pukul 18.15 WIB, Kahiyang menjalani upacara mangupa haroan boru (penyambutan pengantin wanita) di rumah orang tua suaminya, Bobby Afif Nasution, di Bukit Hijau Regency (BHR) Kawasan Taman Setia Budi Indah-Medan.

Sesuai adat istiadat Mandailing, setiap pengantin wanita yang hendak masuk ke rumah mertuanya harus mengikuti upacara Haroan Boru. Dalam upacara ini, Kahiyang mengenakan gaun biru muda beserta selendang warna senada. Seturunnya dari mobil, Kahiyang disambut alunan musik Gordang Dua dari sanggar musik Gunung Kulabu Pakantan yang merupakan sanggar musik Mandailing, di bawah asuhan Bakti Lubis.

Kahiyang ada pada barisan paling depan diapit Ermalia Nasution dan Erni Edwina Nasution yang merupakan Bou dari Bobby Nasution atau kakak dan adik almarhum Erwin Nasution, ayah dari Bobby Nasution. Sementara Bobby, tepat di belakang Kahiyang dan diapit petugas adat.

Setibanya di depan pintu rumah, Kahiyang disambut oleh ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar dan kedua kakak Bobby, Poppy Dewinta Nasuton dan Inge Amelia Nasution yang sudah menanti.

Salah seorang pengetua adat Mandailing bergelar Mangaraja Ihutan Soripada, Afifudin Lubis menjelaskan, keluarga yang menerima Kahiyang terdiri dari tiga komponen, yakni Suhud selaku pemilik rumah termasuk paman Bobby Nasution. Kemudian Anak Boru atau ipar di rumah ini dan Kahanggi yakni sanak saudara Bobby, semuanya bermarga Nasution.

Selain sanak saudara, disebutnya juga ada Raja dan Pemangku Adat Mandailing ikut menyambut Kahiyang dan Bobby. “Tapi ada satu raja yang dituakan yang akan memimpin sidang Haroan Boru, yang disebut Raja Panusunan, yakni Pandapotan Nasution yang bergelar Patuan Kumala Pandapotan, yang berasal dari Pidoli Lombang, Mandailing,” ucapnya, seperti dilansir dari Sumut Pos.

Sebelum masuk ke dalam rumah, Kahiyang terlebih dahulu menginjak berbagai jenis tumbuhan yang diletakkan di pintu rumah, antara lain batang pisang. Makna batang pisang dan tumbuhan lainnya ini merupakan perlambang keinginan agar kehadiran Kahiyang di rumah mertuanya membawa kesejukan dan kedamaian.

Karena itu, batang pisang dan tumbuhan lain yang diinjak Kahiyang itu disebut dengan istilah “dingin dingin”. Setelah menginjak "dingin dingin", Kahiyang Ayu dan Bobby dituntun oleh Ibunda Bobby masuk ke dalam rumah kemudian didudukkan di atas tikar adat atau Amak Lampisan, yang berada di ruang tengah rumah.

Sesuai adat istiadat Mandailing, Kahiyang Ayu mengikuti upacara Haroan Boru sebelum masuk ke rumah mertuanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News