Sebelum Tewas, Salim Kancil Disiksa di Bawah Lambang Garuda dan Foto Jokowi-JK

Sebelum Tewas, Salim Kancil Disiksa di Bawah Lambang Garuda dan Foto Jokowi-JK
Ilustrasi. Foto: twitter

jpnn.com - PEMBUNUHAN sadis Salim Kancil di Selok Awar awar, Pasirian, Lumajang Jawa Timur, Sabtu (26/9) lalu menyisakan banyak kisah pilu.

Dari penuturan putri Salim Kancil, Ike Nurila mengatakan, sebelum meninggal dibunuh di area pemakaman, ayahnya disiksa di depan umum, di balai desa setempat.

Hal ini dia ketahui dari banyak orang yang melihat langsung peristiwa tersebut. "Ayah saya disiksa di bawah (lambang) Pancasila," ujar Ike, seperti dikutip dari salah satu media komunikasi dan informasi aktivis lingkungan, Forum Hijau Indonesia, Kamis (1/10).

Lambang Pancasila (Garuda) yang dimaksud Ike itu juga diapit oleh foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Lambang negara, foto presiden dan wakil presiden itu berada di aula terbuka Balai Desa Selok Awar awar.

Setelah dibawa secara paksa dari rumahnya, Sabtu (26/9) pagi, Salim Kancil memang dibawa ke Balai Desa. Di sisi paling belakang aula terbuka itu terdapat tembok. Di tembok itulah berada Garuda Pancasila dan gambar presiden serta wakil presiden.

Tubuh Salim kabarnya ditempelkan di tembok itu dan kemudian disiksa beramai-ramai. Di tempat itu pula, ia disetrum dan digergaji lehernya.

Beberapa anak TK Dharma Wanita Desa Selok Awar-Awar pun melihatnya. Mereka ketakutan, menjerit sambil berlarian masuk kelas. Guru mengamankan mereka. Dan tidak berselang lama, orang tua membawa mereka pulang.

Peristiwa itu masih membekas di ingatan sejumlah anak. “Ada dua anak di kelas saya yang butuh penanganan khusus, sampai tadi masih takut. Keduanya melihat peristiwa itu,” ujar Khosidah, guru kelas B TK Dharma Wanita.

PEMBUNUHAN sadis Salim Kancil di Selok Awar awar, Pasirian, Lumajang Jawa Timur, Sabtu (26/9) lalu menyisakan banyak kisah pilu. Dari penuturan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News