Sebuah Kisah yang Indonesia Tak Ingin Dunia Tahu
Yeimo merupakan generasi aktivis baru dan berani menuntut kemerdekaan Papua. Dia mendorong digelarnya referendum kemerdekaan rakyat Papua.
"Bagi kami lebih baik bertarung sebelum mati, demi martabat kami," katanya. "Berjuang adalah tugas, peran generasi muda seperti saya."
Pulau Papua dibagi oleh garis perbatasan. Di timur menjadi Papua Nugini yang merdeka dan di belahan baratnya adalah propinsi Papua dan Papua Barat, yang secara kolektif dikenal sebagai Papua Barat oleh para aktivis kemerdekaan.
Photo: Aktivis Papua Merdeka menyatakan propinsi Papua dan Papua Barat harus menjadi negara sendiri terpisah dari Indonesia. (Foreign Correspondent: Andres Gomes Isaza)
Papua berada di bawah kekuasaan Indonesia selama lebih dari 50 tahun setelah diserahkan dalam perjanjian yang disahkan PBB saat era Perang Dingin.
Pada tahun 1969, Indonesia mengadakan penentuan pendapat rakyat yang disebut 'Act of Free Choice'. Tapi hanya lebih dari seribu warga Papua yang diizinkan untuk memilih.
Indonesia menyatakan menang dengan suara bulat. Sementara kebanyakan warga Papua merasa dirampok dan gerakan kemerdekaan pun lahir.
Penduduk salah satu desa di dataran tinggi Papua, di wilayah Indonesia paling timur, kini kembali ke kampungnya dan menemukan puing-puing rumah mereka yang hangus terbakar
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Benyamin Arisoi Bakal Jadi Pasangan Cawagub, ini Kata Irjen Fakhiri
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara