Sebulan, DBD Rengut 3 Balita
Kamis, 21 Maret 2013 – 16:09 WIB
Malam itu, Argan dirujuk ke RSUD Tarakan. Ia mendapatkan perawatan intensif di RSUD Tarakan. Dan saat itu pula, barulah sang Ibu mengetahui kalau anaknya menderita DBD. “Anak saya positif DBD dan kondisinya sudah gawat, jadi harus dirawat di ruang ICU (Intensif Care Unit),” kata Lili lagi.
Hanya beberapa jam di RSUD, sekitar pukul 04.30 Wita, dokter mengabarkan kalau Argan sudah meninggal. “Jadi, di IGD itu saya baru tahu kalau anak saya kena DBD. Sewaktu di puskesmas, dokternya tidak bilang apa-apa,” sesalnya.
Ketua RT 7 Lingkas Ujung, H. Nasir mengatakan, atas kejadian yang menimpa warganya tersebut, pihaknya akan mulai serius membenahi lingkungan. Antara lain tidak membuang sampah sembarangan, dan selalu membersihkan tempat penampungan air agar tidak ada jentik nyamuk.
“Selama saya jadi ketua RT, memang baru kali ini ada laporan kasus DBD. Jadi, saya minta kepada warga khususnya RT 7 untuk lebih waspada,” pesan Nasir.
TARAKAN - Demam Berdarah Dengue (DBD) tak bisa dianggap remeh, lambat tertangani bisa berakibat fatal. Seperti yang dialami bocah imut-Muhammad Argan
BERITA TERKAIT
- Irjen Iqbal Kirim Doa dan 3 Truk Sembako untuk Korban Galodo di Sumbar
- Harga TBS Kelapa Sawit Mitra Swadaya Riau Turun Lagi
- Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Kuansing Riau, Diduga Korban Galodo Sumbar
- Puskesmas Ramah Disabilitas Pertama di Sumsel
- 2 Kapal Terbakar di Barito, Polda Kalteng Kerahkan Tim Cari 10 Korban Hilang
- Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini, BMKG: Waspadalah