Second Born, Konsistensi 3 Dasawarsa Mengusung Nada dan Canda

Second Born, Konsistensi 3 Dasawarsa Mengusung Nada dan Canda
Aksi Second Born dalam konser untuk merayakan eksistensinya selama 30 tahun di jagat hiburan. Foto: jpnn.com

jpnn.com - Grup musik Second Born merayakan ulang tahunnya yang ke-30, Sabtu (28/9). Kelompok musik yang awalnya terbentuk di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 1988 itu menggelar konser bertitel 30th Anniversary Second Born di sebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta untuk merayakan eksistensinya selama tiga dasawarsa.

Second Born bermula dari dua orang, Deddy Isman -pemain kibor- dan Abdul Kadir -pembetot bas- yang sering bertemu di Balikpapan. Dari sekadar omong-omong sambil bermain catur, keduanya lantas berniat membentuk grup band.

Syahdan, keduanya bertemu Raymond Patty, vokalis sebuah grup band yang biasa tampil di kelab malam sebuah hotel di Balikpapan. Namun, Abdul Kadir meminta Raymond menjadi penggebuk drum.

Band itu belum genap tanpa vokalis. Suratan mengantar mereka bertemu Ayib Bahasyim yang juga berprofesi sebagai penyanyi di kelab malam hotel.

Akhirnya, tiga puluh tahun silam Second Born terbentuk. “Kami bermain di Hotel Benaikutai,” ujar Ayip di sela 30th Anniversary Second Born.

Kala itu Second Born memainkan lagu-lagu The Beatles. Second Born juga sempat diperkuat vokalis perempuan bernama Christine yang kini ikut suaminya tinggal di Amerika Serikat.

Suatu ketika Bharata Band menggelar pertunjukan di Kalimantan Timur. Second Born menjadi band pembuka grup musik yang juga biasa memainkan lagu-lagu The Beatles itu.

Harry Bharata waktu itu mengompori Second Born agar mengadu nasib di Jakarta. “Waktu itu Harry bilang ‘lu ngapain di hutan’,” kata Ayip menirukan ucapan pemain bas Bharata Band tersebut.

Grup musik Second Born merayakan ulang tahunnya yang ke-30 dengan menggelar konser di sebuah hotel di kawasan Senayan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News