Secuplik Cerita Kerajaan Maritim Bugis Makassar
Satu per satu, negeri lain di bagian selatan Sulawesi ditaklukkan. Mulai dari Parigi sampai Siang, dari Lembangan sampai Bulukumba.
Persekutuan para pemimpin Goa dan Tallo terjadi di Maros dan Polombangkeng. Pusat kerajaan ada di Makassar.
“Wilayahnya berlokasi di persimpangan jalur maritim yang menghubungkan bagian barat Nusantara dengan bagian timur, utara dengan selatan, pada awal abad ketujuhbelas.”
Senarai sejarah yang ini dicuplik-sarikan dari hasil kajian Hilmar Farid.
Fay--begitu alumni jurusan Ilmu Sejarah Universitas Indonesia ini biasa disapa—pernah menceritakannya saat Pidato Kebudayaan di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, 10 November 2014.
Bagi yang belum pernah mendengar Pidato Kebudayaan Pak Dirjen Kebudayaan, berikut secuplik kisahnya. Judulnya Arus Balik Kebudayaan--Sejarah Sebagai Kritik.
Dikisahkan, dipimpin bersamaan oleh dua kerajaan kembar; Goa dan Tallo, Makassar menjelma jadi kota pelabuhan internasional. Lengkap dengan kantor perwakilan dagang Portugis, Belanda, Inggris, Spanyol, Denmark dan Tiongkok.
Pada masa kepemimpinan Sultan Malikussaid (1639-1653), Makassar dengan wilayah kekuasaan mencakup hampir seluruh bagian selatan Sulawesi, berbatasan dengan Luwuk dan Mandar di sebelah utara, sudah jadi kota dagang terbesar di Asia.
Para pemimpin sembilan negeri di sepanjang pesisir muara Sungai Jeneberang dan Tallo bermusyawarah. Bergabung jadi satu membentuk Kerajaan Gowa.
- 3 Tahanan Kabur dari Polsek Mariso Makassar Tertangkap Lagi
- Sepekan Ramadan, 12 Unit Rumah di Makassar Hangus Terbakar, Satu Orang Tewas
- 4 Pengeroyok Polisi di Makassar Dibekuk, Salah Satunya Masih di Bawah Umur
- Dituduh Kerap Ganggu Istri Orang, Imam Desa di Takalar Bonyok Dikeroyok
- Satu Lagi Korban KM Yuiee Jaya II Ditemukan Meninggal Dunia
- Satu Korban KM Yuiee Jaya 2 yang Terbalik Dihantam Ombak Ditemukan Meninggal Dunia