Sedang Menangani Jenazah, Perawat RSUD Sayang Mendadak Kena Pukul

Sedang Menangani Jenazah, Perawat RSUD Sayang Mendadak Kena Pukul
Sunandar perawat ruang ICU RSUD Cianjur, saat memberikan pernyataan, Jumat (24/7). Foto: Hakim/Radar Cianjur

jpnn.com, CIANJUR - Sunandar, salah seorang perawat RSUD Sayang Cianjur mengaku mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari salah satu keluarga pasien.

Perlakukan tersebut berupa kekerasan atau pemukulan yang diduga karena tidak terima dengan penjelasan perawat di ruang ICU RSUD Sayang.

Kejadian yang terekam CCTV itu bermula ketika Sunandar tengah menangani pasien berinisial SE yang mengalami gangguan pada jantung.

Namun, kondisi pasien yang melemah, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (22/7) dini hari.

“Pasien kerap melepas selang oksigen, tetapi saya kembali pasang dan mengingatkan agar tetap digunakan supaya segera sembuh. Kemudian beberapa hari setelah dirawat, kondisinya melemah hingga dinyatakan meninggal. Selama penanganan itu saya jalankan prosedur yang ada,” ujarnya.

Beberapa waktu kemudian, keluarga pasien pun datang setelah diinformasikan bahwa pasien berinisial SE telah meninggal dunia.

Lanjutnya, yang pertama datang dua orang keluarga pasien dan langsung mendapatkan penjelasan dari dokter.

Tak berselang lama, sepuluh orang lainnya yang mengaku masih keluarga pun datang, lalu dijelaskan kronologis dan situasi.

Pipi bagian kanan perawat RSUD Sayang itu mengalami luka memar karena kejadian mengejutkan itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News