Sehari, 28 Ribu Penumpang Kereta Terlantar

Buntut Perbaikan Lima Rangkaian KRL

Sehari, 28 Ribu Penumpang Kereta Terlantar
Sehari, 28 Ribu Penumpang Kereta Terlantar
DEPOK - Lima rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang biasa melayani rute Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi dan Rangkasbitung, terpaksa diistirahatkan. Pasalnya, moda angkutan massal milik PT KAI itu rusak berat. Kerusakan itu dialami mulai dari lokomotif hingga gerbongnya. Semua KRL yang bermasalah itu menumpuk di Dipo Depok dan Stasiun Depok Lama. Akibatnya, 40 jadwal perjalanan KRL jalur Jabodetabek plus Rangkasbitung pun terganggu.

Kepala Stasiun Depok Baru, Nasrudin, mengakui rusaknya sejumlah kereta itu telah menyebabkan 40 jadwal perjalanan KRL jurusan Jakarta-Bogor terganggu. Akibatnya, bakal terjadi penumpukan penumpang di berbagai stasiun. "Itu KRL bukan mogok. Tapi memang sudah tua, hingga mengalami kerusakan yang cukup berat," ucapnya kemarin (13/12).

Dibeberkannya, jenis KRL yang mengalami kerusakan itu terdiri dari empat rangkaian gerbong kereta ekonomi dan satu rangkaian gerbong kereta ekspres. Kondisi kerusakannya cukup beragam. Namun secara teknis tak bisa dioperasionalkan. Nasrudin menyebutkan, kerusakan lima rangkaian kereta itu disebabkan karena rusaknya mesin atau sarana kereta. Jadi, bukan karena gangguan sinyal seperti isu yang banyak dihembuskan.

Nasrudin juga mengakui, kerusakan yang kerap terjadi pada rangkaian kereta itu adalah lantaran usianya dan kondisi kereta yang sudah tua. Hampir rata-rata usia rangkaian gerbong kereta itu sudah lebih dari lima tahun. "Kereta sudah tua dan tidak laik jalan. Sedangkan 40 perjalanan kereta yang batal, sebagian besar kereta ekonomi," cetusnya.

DEPOK - Lima rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang biasa melayani rute Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi dan Rangkasbitung, terpaksa diistirahatkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News