Sejarah yang Terhenti

Sejarah yang Terhenti
Pemain Timnas Indonesia, Nova Arianto tertunduk lesu di rumput Stadion Geora Bung Karono setelah Indonesia kalah dari Oman. Foto : Charlie L/ INDOPOS/JPNN
JAKARTA - Terhenti sudah tradisi tim nasional (timnas) Indonesia melaju ke putaran final Piala Asia. Satu peluang yang tersisa gagal dimanfaatkan tim polesan Benny Dolo tersebut dalam laga lanjutan Pra- Piala Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta,  tadi malam. Indonesia kalah 1-2 (1-1) dari tamunya, Oman, pada laga grup B tersebut

 

Di menit ke-32, Indonesia sudah tertinggal 0-1 melalui sundulan Bait Doorbeen Fawzi Bazhir yang memanfaatkan bola dari tendangan bebas Ahmed Hadid." Pasukan Garuda, julukan timnas Indonesia, sempat menyamakan kedudukan melalui sontekan Boaz Solossa ke gawang Ali Al Habsi tepat sebelum injury time diumumkan, yakni pada menit ke-45." Sayang, kedudukan imbang itu tak berlangsung lama." Gawang Markus Haris kembali kebobolan oleh Ismail Sulaiman pada menit ke-52.

 

Dalam perhelatan tiga kali Piala Asia sebelumnya, timnas selalu bis amenuai tiket ke putaran final, tepatnya sejak edisi 1996 lalu. Benny Dolo, pelatih timnas, berkelit lawan yang dihadapi pada masa kepemimpinannya ini jauh lebih kuat daripada tiga perhelatan serupa sebelumnya."

 

"Sekarang, ada Australia yang bisa lolos ke Piala Dunia, Oman juga bukan lawan yang mudah." Mereka juara Piala Teluk lho," tutur Bendol, sapaan karib Benny Dolo, setelah pertandingan.

 

JAKARTA - Terhenti sudah tradisi tim nasional (timnas) Indonesia melaju ke putaran final Piala Asia. Satu peluang yang tersisa gagal dimanfaatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News