Sejumlah Pengurus PGRI Provinsi Bantah Mencungkil Bu Unifah, Bongkar Fakta Mengejutkan
"Sekali lagi siapa pun di balik berita tersebut agar segera menyadari diri bahwa apa yang dilakukannya itu adalah langkah keliru dan fitnah yang mengganggu keseharian saya dalam menata PGRI di daerah saya," tegas Haruna Rasyid.
Bantahan juga disampaikan Ketua PGRI Provinsi Malut Ramli Kamaludin. Dia kaget karena ternyata nama PGRI Malut juga termasuk dalam penandatangan mosi tidak percaya terhadap Bu Unifah.
Ramli mengaku sudah koordinasi dengan salah satu Ketua PGRi Kabupaten Halmahera Utara atas nama Muhamad Amin mengklasifikasi apakah benar menandatangani mosi tidak percaya itu.
"Beliau mengatakan tidak pernah tanda tangan semacam pernyataan mengatasnamakan PGRI Provinsi Malut, apalagi mosi tidak percaya," ujarnya.
Ramli mengajak anggota PGRI menjaga kebersamaan menjelang berakhirnya masa kepengurusan . Silakan mencalon diri sebagai ketua yang penting bersaing secara sehat, karena PGRI adalah organisasi profesi, bukan politik.
"Mari jaga muruah PGRI dengan baik sehingga PGRI tetap menjadi rumahnya para guru dan tetap dipercaya untuk memperjuangkan kepentingan para guru. Mari kawal kepengurusan ini sampai kongres. Kami masih tetap setia mendukung Ibu Ketum," tegasnya.
Selain dua pengurus itu, ketua PGRI DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.
Sebelumnya, 18 pengurus PGRI Provinsi menandatangani mosi tidak percaya kepada Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi.
Sejumlah pengurus PGRI Provinsi bantah mencungkil Bu Unifah, bongkar fakta mengejutkan
- Seleksi PPPK: Pernyataan Terbaru Ketum PGRI terkait Guru Swasta & Honorer Negeri
- PGRI & Education International Desak Pemerintah Mengalokasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen
- Ketum PGRI: Guru Swasta jadi PPPK Harus Dikembalikan ke Sekolah Asalnya
- Penempatan PPPK 2023 Kacau, KemenPAN-RB & Kemendikbudristek Perlu Simak Solusi Ketum PB PGRI Ini
- 5 Berita Terpopuler: Penempatan Guru PPPK 2023 Beda, PGRI Soroti Nasib P1-P4, Banyak Penolakan
- 5 Berita Terpopuler: 9 Permintaan PGRI soal Honorer kepada Jokowi, Mas Nadiem ke Mana?