Sejumlah Wilayah Pekalongan Mengalami Kekeringan

Sejumlah Wilayah Pekalongan Mengalami Kekeringan
Sejumlah warga Pekalongan memanfaatkan air di saluran irigasi untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal, kondisi air cukup berbahaya sebab kemungkinan tercemar berbagai limbah. Foto: DOK RADAR PEKALONGAN

jpnn.com, PEKALONGAN - Kabupaten Pekalongan, Jateng, termasuk daerah yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Hal ini menuntut Pemkab Pekalongan menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan pada wilayah-wilayah yang terdampak kemarau panjang.

Berdasarkan informasi yang diterima di BPBD Kabupaten Pekalongan, terdapat 27 desa yang risiko tinggi terancam kekeringan.

Setidaknya ada lima desa yang saat ini sudah mengalami krisis air bersih, sehingga warga harus susah payah agar mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Bambang Sujatmiko mengatakan, lima Kecamatan Karangdadap; Desa Luragung, Kecamatan Kandangserang; Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni; Desa Kesesi dan Ujungnegoro, Kecamatan Kesesi.

"Beberapa warga, seperti masyarakat di Desa Rowocacing sampai harus mengambil air di belik atau sendang untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan di Kesesi, masyarakat kini bergantung pada air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk minum maupun untuk kebutuhan MCK. Sementara di wilayah lainnya, debit air di sumur menurun drastis," ungkap Bambang, kemarin.

Pemkab Pekalongan saat ini sudah melakukan rapat koordinas dengan dinas terkait, pihak kecamatan dan instansi terkait seperti PDAM.

"Dari rapat itu, pihak camat diminta untuk menginventarisir masalah yang terjadi di wilayahnya. Termasuk menghitung jumlah KK yang kesulitan air bersih. Selain itu, pihak camat juga diminta untuk mencari sumber-sumber mata air yang dapat dimanfaatkan di musim kemarau ini," jelasnya.

Pemkab Pekalongan menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan pada wilayah-wilayah yang terdampak kemarau panjang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News