Sekda Anggap Wajar Honorer K2 Hanya Mau jadi PNS, Bukan P3K

Sekda Anggap Wajar Honorer K2 Hanya Mau jadi PNS, Bukan P3K
Honorer K2 unjuk rasa. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Pemberian insentif kepada honorer K2, kata Sekda, merupakan langkah tepat Pemkab Tasikmalaya dalam memperjuangkan honorer K2 dengan mengarahkan menjadi K1.

Sebelumnya, Ketua FHK2I Kabupaten Tasikmalaya Nasihin SPdI mengatakan wacana pengangkatan honorer menjadi P3K tidak jadi masalah bagi honorer non-K2.

Akan tetapi, apabila ini diberlakukan kepada K2 sangat keberatan sekali dan jelas akan ditolak. ”Karena kami K2 yang dikejar adalah PNS, bukan P3K,” terangnya kepada Radar Tasikmalaya, Senin (27/11).

Sejauh ini para honorer K2 perjuangan ruhnya bukan mengejar P3K melainkan PNS. Karena alasannya jelas berkaitan dengan usia sehingga sangat membutuhkan penghargaan dari pemerintah.

”Sejak dulu pemerintah selalu menawarkan P3K, namun selalu kita tolak mentah-mentah,” paparnya.

Nasihin menambahkan, honorer K2 itu jenjang kerjannya sudah cukup lama. Bahkan terhitung mulai tanggal (TMT) dari tahun 2005 ke bawah dan intansinya hanya di negeri saja.

Sedangkan untuk non-K2 TMT-nya dari 2006 ke sini dan instansinya ada di negeri dan swasta. ”Dan K2 juga sudah mempunyai dasar hukum, beda dengan non K2,” bebernya.

Saat ini, jumlah honorer K2 di Kabupaten Tasikmalaya mencapai awalnya mencapai 2.047. Namun sampai saat ini yang masih aktif mencapai 2.000.

Pasalnya, para honorer K2 ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS), bukan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News