Selama 7 Tahun Buron, Ibrahim Ternyata Melakukan Ini Agar Tak Terdeteksi Polisi

Selama 7 Tahun Buron, Ibrahim Ternyata Melakukan Ini Agar Tak Terdeteksi Polisi
Tersangka Ibrahim saat diinterogasi oleh Kapolsek Talang Kelapa. Foto: Akda/sumeks.co

jpnn.com, BANYUASIN - Pelarian Ibrahim, 47, buronan kasus penganiayaan terhadap bapak mertua di Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumsel, akhirnya berakhir.

Buronan yang diburu polisi selama tujuh tahun tersebut akhirnya dibekuk tim opsnal Polsek Talang Kelapa, pada Rabu (22/6) lalu.

Kepada polisi, tersangka Ibrahim mengaku selama jadi buronan, pelaku selalu berpindah-pindah tempat tinggal.

"Selama pelarian saya berpindah-pindah tempat bersembunyi, ke Gandus, Kenten Laut dan tempat lainnya," akunya.

Ibrahim mengaku nekat menusuk mertuanya disebabkan korban menyembunyikan istrinya. Kemudian ia terpancing emosi hingga melakukan penusukan tersebut.

Selama pelarian, ia pernah sekitar enam kali menikah siri, tetapi sekarang sudah cerai semuanya sehingga ia menjadi duda.

"Dahulu pernah jadi bandar narkoba, jualan pempek hingga keliling," ujarnya seraya menambahkan menyesali atasi perbuatannya.

Kapolsek Talang Kelapa Kompol Sigit Agung Susilo SH SIK mengatakan penganiayaan yang dilakukan tersangka Ibrahim terhadap mertuanya Baijuri terjadi pada 6 Mei 2015 lalu.

Pelarian Ibrahim, 47, buronan kasus penganiayaan terhadap bapak mertua di Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumsel, akhirnya berakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News