Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut, Warga Aceh Kebanjiran Pujian

Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut, Warga Aceh Kebanjiran Pujian
Local fisherman help ethnic-Rohingya people as they arrive on Lancok Beach, North Aceh, Indonesia, Thursday, June 25, 2020. Foto: ABC Indonesia

Selama konflik tersebut, sebagian orang Aceh melarikan diri sebagai pengungsi ke negara-negara tetangga termasuk Malaysia dan Australia.

Pemberontakan GAM berakhir setelah bencana tsunami 2004 yang menghancurkan wilayah itu.

"Mungkin karena orang Aceh sendiri pernah menderita di masa sebelumnya, harus melarikan diri dari konflik dan karena tsunami," ujar Rima dari Yayasan Geutanyoe.

Namun ia mengatakan kapasitas masyarakat Aceh untuk menampung para pengungsi juga terbatas.

"Pada akhirnya, rakyat Aceh menginginkan ASEAN turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini bersama-sama," ujarnya.

"Kami bukan masyarakat yang kaya-raya," tambahnya.

Malaysia sebelumnya telah mengizinkan pengungsi Rohingya datang dengan perahu dari Bangladesh atau Myanmar, tapi sejak April lalu, Pemerintah negara itu menolak sebuah perahu yang membawa sekitar 200 pengungsi karena kekhawatiran soal COVID-19.

8 Juni lalu, sebuah perahu rusak saat membawa ratusan pengungsi Rohingya yang mendarat di pesisir Malaysia.

Warga Desa Lancok berhasil menolong sekitar 100 pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di atas perahu mereka di perairan Aceh Utara pekan lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News