Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe

Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe
Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe

Perjuangan serupa dilakukan oleh Siti Fatonah yang bertugas di Poliklinik Desa Kedungboto, Kendal, Jawa Tengah. Di daerah tersebut, kebanyakan warga bekerja sebagai buruh kebun karet dan berpenghasilan minim. Karena itu, mereka sulit memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Menu makanan untuk seluruh keluarga, termasuk balita, disamakan. Karena itu, tak sedikit balita yang kekurangan gizi.

Bidan 46 tahun tersebut kemudian menggalang dana secara independen dan sebulan sekali mengadakan acara makan bersama dengan menu bergizi di poliklinik. "Siapa saja yang punya balita boleh datang dan makan bersama setiap Senin minggu ketiga. Gratis," ujar perempuan kelahiran 12 April 1965 itu.

Siti Fatonah kemudian melengkapi misi tersebut dengan menyosialisasikan asupan gizi yang benar untuk anak-anak agar tumbuh normal ke rumah-rumah. Sosialisasi keliling bukan tugas mudah. Sebab, akses transportasi di lokasi tersebut tidak memadai. Dia harus menempuh perjalanan belasan kilometer untuk sampai di tempat sosialisasi. Tak jarang, dia harus berjalan kaki untuk tugas mulia itu.

Selama sosialisasi, Siti Fatonah mencatat, dua di antara 254 balita di desanya menderita gizi buruk. Sementara itu, kondisi 16 anak berada di garis merah dan 22 bocah lagi terhitung mendapatkan asupan gizi yang kurang. Untuk terus memantau perkembangan status gizi para balita, dia menimbang badan seluruh balita setiap Minggu.

Masih banyak bidan yang mengabdikan tenaga di daerah miskin dan terpencil. Mereka tanpa pamrih membantu ibu-ibu yang melahirkan. Pantaslah bila mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News