Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe
Jumat, 24 Desember 2010 – 00:40 WIB
Siti Fatonah memberikan makanan tambahan bagi balita Desa Kedungboto secara masal di puskesmas desa maupun di rumahnya. Sedikitnya, 38 balita secara intensif ditangani Siti Fatonah. Setelah enam bulan program itu dijalankan, berat badan dan status gizi seluruh anak naik.
"Bagi saya, itu kepuasan batin. Selama saya diberi kesehatan dan rezeki, kegiatan tersebut terus saya lakukan tanpa pamrih. Ada atau tidak ada award," ujar bidan berprestasi nasional pada 1994 tersebut.
Lain Siti Fatonah, lain pula perjuangan Siti Rahima, bidan yang bertugas di Kepulauan Tidore. Dia adalah tokoh sentral yang menurunkan tingkat kematian bayi secara signifikan di wilayah tersebut. Program itu dia lakukan sejak 1993. Bidan yang bertugas sejak 1990 di daerah terpencil itu mengubah kepercayaan masyarakat kepada dukun bayi ke petugas medis.
Bersama tim di Puskesmas Soasio, Pulau Tidore, bidan Siti Rahima merangkul dukun-dukun bayi dan mengajak mereka bermitra. Awalnya, dukun-dukun itu menolak dan menganggap bidan sebagai pesaing. "Tapi, saya tidak putus asa. Satu per satu saya datangi secara berkala agar bisa lebih akrab dengan mereka," kata istri almarhum Hasyim Salampessy itu.
Masih banyak bidan yang mengabdikan tenaga di daerah miskin dan terpencil. Mereka tanpa pamrih membantu ibu-ibu yang melahirkan. Pantaslah bila mereka
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor