Selamatkan Uang Negara, KPK Blokir Rekening Nindya Karya

Selamatkan Uang Negara, KPK Blokir Rekening Nindya Karya
PT Nindya Karya. Foto IST

Kedua korporasi ini diduga terlibat dalam perkara korupsi pada pelaksanaan pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan Perdagangan Bebas dan pelabuhan bebas Sabang yang dibiayai APBN tahun anggaran 2006-2011.

Syarif mengatakan, penyidikan terhadap kedua korporasi tersebut sebagai tersangka merupakan pengembangan dari penyidikan perkara dengan para tersangka sebelumnya.

PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati melalui Heru Sulaksono selaku Kepala PT Nindya Karya cabang Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam merangkap kuasa Nindya Sejati Joint Operation diduga melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi dalam pengerjaan proyek senilai Rp 793 miliar.

Atas hal itu diduga terjadi kerugian negara sekitar Rp 313 miliar dalam pelaksanaan proyek tersebut. Dugaan penyimpangan secara umum antara lain berupa penunjukkan langsung, Nindya Sejati Join Operation sejak awal telah diarahkan sebagai pemenang pelaksana pembangunan, dan rekayasa dalam penyusunan HPS dan penggelembungan harga (mark up).

“Diduga laba yang diterima oleh PT NK dan PT TS dari proyek multiyears ini sebesar Rp 94,58 miliar, dengan masing-masing PT NK mendapat sekitar Rp 44,68 miliar dan PT TS sekitar Rp 49,59 miliar,” kata Syarif.

Keduanya diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.(mg1/jpnn)


Pemblokiran rekening itu itu dilakukan sebagai upaya untuk pengembalian aset hasil korupsi yang diduga dilakukan oleh PT Nindya Karya.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News