Selasar Gedung BEI Ambruk, Suci & Nina Patah Kaki, Oh...Deka

Selasar Gedung BEI Ambruk, Suci & Nina Patah Kaki, Oh...Deka
Petugas berjaga di depan Tower II Gedung BEI Jakarta yang selasarnya ambruk, Senin (15/1). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Yang cukup melegakan dia selaku orang tua korban, pihak BEI diinformasikan akan bertanggung jawab penuh terhadap biaya pengobatan dan pascaoperasi selama dua tahun.

Sementara, Ermaya mengaku bingung memikirkan nasib putrinya Indah Yulianti, mahasiswi semester V program studi (prodi) Akuntansi UBD yang ikut jadi korban ambruknya selasar gedung BEI.

"Saya sudah telepon Indah, ternyata dia sudah di RSAL Mintoharjo. Dia bilang, jangankan diinfus, makan saja belum," tuturnya sambil terisak.

Dia berharap kepada pihak UBD segera memulangkan anaknya agar bisa dirawat di Palembang saja.

“Kalau di Palembang, kami bisa ikut menjaganya,” kata Ermaya. Ikut menjadi korban dalam insiden ambruknya selasar BEI adalah Deka.

Identitasnya dikenali dari fotonya yang beredar di media sosial (medsos). “Itu foto adik tingkat saya, dia mahasiwi semester V,” ujar Nita, mahasiswi semester akhir UBD. Dia mendapatkan kepastian itu karena teman pria Deka adalah temannya.

“Kabar terakhir, Deka sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit,” ungkapnya.

Informasi yang beredar, Deka, cewek berambut panjang kelahiran Palembang 21 Oktober 1996 itu kondisinya patah tulang pinggul dan tangan kiri.

Selasar gedung BEI ambruk, sejumlah mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) Palembang jadi korban. Deka patah tulang pinggul dan tangan kiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News