Selesaikan Kelangkaan, Menkes Minta Kemenperin Geser Alokasi Produksi Oksigen

Selesaikan Kelangkaan, Menkes Minta Kemenperin Geser Alokasi Produksi Oksigen
Warga mengantre untuk membeli oksigen. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengubah alokasi produksi oksigen. 

Instansi yang dipimpin Agus Gumiwang Kartasasmita itu akan menggeser produksi oksigen industri ke medis sebesar 90 persen.

Menurut Menteri Budi, langkah itu diambil demi menyelesaikan persoalan kelangkaan oksigen yang terjadi belakangan ini.

"Jadi, sekitar 575.000 ton oksigen produksi dalam negeri akan dialokasikan untuk medis," ujar dia dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (5/7).

Eks Wakil Menteri BUMN itu menuturkan, kapasitas produksi oksigen di dalam negeri sebanyak 866.000 setiap tahun. Sebanyak 75 persen di antaranya demi kepentingan industri, sementara medis sebanyak 25 persen.

"75 persen dipakai untuk oksigen industri seperti industri baja, nikel, smelter, kemudian juga koper smelter, itu 458 ribu. Yang medis hanya 25 persen, 181 ribu ton per tahun," kata dia.

Menurut dia, pemerintah juga bakal mengimpor tabung menyambut pergeseran alokasi oksigen industri ke medis.

"Kami dengan Menteri Perindustrian (Agus Gumiwang Kartasasmita, red) sudah berkoordinasi untuk impor tabung yang ukuran enam meter kubik dan satu meter kubik," imbuh Menteri Budi Gunadi. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengubah alokasi produksi oksigen dari industri ke medis. 


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News