Seluruh Alat di Bandara Kualanamu Harus Disimulasi

Seluruh Alat di Bandara Kualanamu Harus Disimulasi
Seluruh Alat di Bandara Kualanamu Harus Disimulasi
"Pemindahan bandara ke Changi Singapura, itu memakan waktu setahun. Saya diundang waktu itu. Di sana, semua listriknya dinyalakan 24 jam selama berbulan-bulan sebelum bandara Changi dioperasikan. Ini untuk melihat apa kekurangannya. Jadi tidak tergesa-gesa," ujar Dudi.

Untuk pemindahan bandara penerbangan sipil dari Halim Perdana Kusuma ke Bandara Soekarno-Hatta, menurut Dudi, juga dilakukan tergesa-gesa, hanya dilakukan selama dua bulan.

"Saya waktu itu termasuk yang pertama ikut pendaratan. Saat terbang, pesawat naik turun, naik turun, beberapa kali karena masih ada kekekurangan. Jadinya kalang kabut, kelabakan. Nah, yang seperti ini jangan sampai terjadi di Bandara Internasional Kualanamu. Harus dipersiapkan secara matang karena menyangkut keselamatan penerbangan," kata mantan wartawan itu mengingatkan.

Begitu pun saat pengoperasian Lombok International Airport di NTB. Dudi menceritakan, lima hari sebelum resmi dioperasikan, dirinya datang langsung ke bandara. Kondisi jelang pengoperasian bandara di Lombok itu juga amburadul. Kabel-kabel komputer berantakan.

JAKARTA - Sebelum digelar soft operation Kualanamu International Airport (KIA) yang dijadwalkan 25 Juli 2013, maka seluruh peralatan harus diuji

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News