Seminggu Berkuasa, Mahathir Tunaikan Dua Janji Kampanye

Seminggu Berkuasa, Mahathir Tunaikan Dua Janji Kampanye
Mahathir Mohamad. Foto: Reuters

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Pekan Raya Umum (PRU) 14 Malaysia sukses mengubah Malaysia. Duet Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim, pentolan oposisi, dalam pemerintahan tanpa campur tangan Partai UMNO menjadi gambaran sempurna Malaysia baru.

”Sebenarnya, kemenangan PH (koalisi Pakatan Harapan) dalam PRU 14 bukanlah yang terpenting. Pencapaian tertinggi dalam PRU 9 Mei lalu adalah kalahnya koalisi Barisan Nasional (BN) atau UMNO yang sudah lebih dari enam dekade mendominasi pemerintahan.” Demikian bunyi surat elektronik yang dikirimkan Chandra Muzaffar, pemimpin organisasi non pemerintahan JUST Malaysia, kepada Jawa Pos, Rabu (16/5).

Runtuhnya dominasi UMNO, menurut BBC, membawa perubahan besar bagi Malaysia. Tanpa partai yang sudah berkuasa sejak Malaysia merdeka pada 1957 itu, peluang bagi tokoh-tokoh oposisi untuk tampil di panggung politik terbuka lebar. Artinya, Malaysia akan memiliki banyak politikus baru dalam pemerintahan.

Sebagai kepala pemerintahan yang baru, Mahathir langsung bergerak cepat. Dia merealisasikan janji-janji kampanyenya. Dua yang terpenting adalah menghapus GST (goods and services tax) dan memohonkan ampunan penuh Yang Dipertuan Agong Muhammad V, sultan Malaysia, untuk Anwar Ibrahim.

Tidak sampai seminggu berkuasa, pemimpin 92 tahun itu sudah langsung merealisasikan dua janji tersebut.

Anwar menjadi orang bebas pada 16 Mei setelah sultan mengabulkan permohonan Mahathir. Suami Wakil PM Wan Azizah Wan Ismail itu meninggalkan Cheras Rehabilitation Hospital, tempatnya menjalani terapi akibat cedera bahu, menjelang tengah hari.

Pria yang tercatat sebagai narapidana Penjara Sungai Buloh tersebut langsung menemui sultan dan meneken surat pembebasannya.

Hari itu juga Anwar langsung bertemu Mahathir. Media Malaysia mengabadikan momen tersebut dalam reportase yang menyejukkan. Free Malaysia Today, misalnya. Surat kabar online itu menyebut pembebasan Anwar atas upaya Mahathir adalah kelegaan.

Duet Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim, pentolan oposisi, dalam pemerintahan tanpa UMNO menjadi gambaran sempurna Malaysia Baru

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News