Semoga Meiren Bisa Segera Ditemukan

Semoga Meiren Bisa Segera Ditemukan
Alfret Hamaele (bertopi kiri) dan Martinus Hamaele (bertopi kanan). Foto: Boy Slamet/Jawa Pos

jpnn.com - HANYA dua senter senjata mereka untuk mencari korban gempa dan tsunami di reruntuhan Hotel Mercure. Yang satu berbentuk mungil dan dipegang sang bapak, Marthinus.

EDI SUSILO, Palu

Sumber cahaya satunya lagi dari ponsel milik si anak, Alfret Hamaele. Padahal, yang akan dijelajahi adalah reruntuhan hotel yang ambruk akibat guncangan gempa.

Namun, Marthinus dan Alfret Hamaele tak gentar. Di tengah gulita Palu, mereka bergerak di antara puing Hotel Mercure. Mencari Meiren Hamaele, anak Marthinus sekaligus adik Alfret. Meiren bekerja sebagai tenaga sales marketing hotel yang terletak di Palu, Sulawesi Tengah, tersebut.

Baru beberapa saat melangkah di antara reruntuhan, keduanya mendengar suara minta tolong. Bapak dan anak itu lantas mencari asal suara. Kemudian, menemukan empat orang yang sedang terjebak di lantai 1.

Karena tak punya alat, keduanya akhirnya menyiasati dengan membuat celah di antara reruntuhan. Pelan-pelan membongkar bongkahan demi bongkahan.

”Keempat orang itu akhirnya bisa kami tarik keluar dengan selamat,” kenang Alfret tentang kejadian pada Jumat tengah malam lalu tersebut (28/9).

Dari keempatnya, Marthinus dan Alfret mendapat kabar bahwa Meiren berada di dalam reruntuhan. Semangat bapak dan anak itu pun kembali bangkit.

Marthinus dan Alfret Hamaele menyelamatkan enam orang dari reruntuhan Hotel Mercure Palu yang rubuh diterjang gempa dan tsunami.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News