Semoga Meiren Bisa Segera Ditemukan

Semoga Meiren Bisa Segera Ditemukan
Alfret Hamaele (bertopi kiri) dan Martinus Hamaele (bertopi kanan). Foto: Boy Slamet/Jawa Pos

***

Gempa pada Jumat siang lalu itu memicu kepanikan di seantero Palu. Semua tunggang-langgang menyelamatkan diri.

Di tengah suasana seperti itu, Meiren menelepon salah seorang kakaknya. Menanyakan kabar sang mama, Rahel Latongki.

”Tapi, oleh kakak, diminta menelepon mama langsung,” kenang Alfret yang mendapat cerita itu dari sang kakak.

Rahel ketika itu memang tidak berada di rumah keluarga yang berlokasi di Palu Selatan. Tengah menjalani kegiatan peribadatan. Juga, dia selamat dari dampak guncangan gempa.

Nah, saat kepanikan akibat gempa pertama belum sepenuhnya hilang, gempa kedua mengguncang. Dengan kekuatan yang lebih besar. Yang kemudian juga memicu tsunami.

Marthinus mengenang bagaimana guncangan gempa kedua tersebut mengakibatkan banyak orang yang tengah berdiri tiba-tiba ambruk. Menggelepak ke kiri dan ke kanan. ”Mirip ikan yang habis kena pancing,” tutur pria 55 tahun yang bekerja di RRI Palu tersebut kepada Jawa Pos, Kamis (4/10).

Seketika itu pula keluarga ingat dengan Meiren. Apalagi, mereka baru mendengar kabar bahwa gempa kedua memicu tsunami. Yang menyapu banyak bangunan di sepanjang Teluk Palu.

Marthinus dan Alfret Hamaele menyelamatkan enam orang dari reruntuhan Hotel Mercure Palu yang rubuh diterjang gempa dan tsunami.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News