Semoga Meiren Bisa Segera Ditemukan

Semoga Meiren Bisa Segera Ditemukan
Alfret Hamaele (bertopi kiri) dan Martinus Hamaele (bertopi kanan). Foto: Boy Slamet/Jawa Pos

Pencarian terus mereka lakukan. Membongkar ruang demi ruang. Sampai akhirnya kecapaian. Maklum, sudah jam empat pagi. Marthinus dan Alfret lantas beristirahat. Sambil terus berdoa agar Meiren segera ditemukan.

Ketika tim penyelamat sampai di lokasi tersebut, mereka ikut bergabung. Mencari Meiren sekaligus membantu korban lain jika ditemukan.

Sampai akhirnya keterlibatan keduanya harus berhenti Kamis. Saat petugas sudah mengerahkan alat berat dalam pencarian korban. ”Saya diminta petugas untuk menunggu,” kata Marthinus.

***

Meiren adalah sosok perempuan muda yang periang. Itulah yang membuat dia punya banyak teman.

Marthinus juga menyebut putri keempatnya itu sangat bertanggung jawab. Turut membantu ekonomi keluarga. Di usia 17 tahun, Meiren sudah bekerja di sebuah toko. Setelah itu, Meiren melamar pekerjaan di Mercure dua tahun lalu. Dan, diterima.

”Karena ingin membantu keluarga, dia sampai keteteran kuliah. Dia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kuliah yang belum genap setahun jalan,” tutur Marthinus.

Marthinus menceritakan hal itu kepada Jawa Pos Sembari matanya tak lepas menatap alat-alat berat yang membongkar reruntuhan Hotel Mercure. Alfret duduk di sebelahnya. Sama-sama termangu.

Marthinus dan Alfret Hamaele menyelamatkan enam orang dari reruntuhan Hotel Mercure Palu yang rubuh diterjang gempa dan tsunami.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News