Berita Duka, Ipda Artawan Meninggal Dunia Setelah Sakit Saat Mengamankan Pemilu

Berita Duka, Ipda Artawan Meninggal Dunia Setelah Sakit Saat Mengamankan Pemilu
Suasana upacara pengabenan almarhum Ipda Ketut Artawan, anggota Polres Jembrana di Seririt, kemarin. Foto: Eka Prasetya/Radar Bali/JPNN.com

Saat itu almarhum berencana mengajukan izin pada pimpinannya. Namun saat itu sudah menjelang hari pemilihan, maka permohonan izin itu pun ditangguhkan.

Almarhum pun sempat kolaps saat melakukan pengamanan di Desa Gumbrih. Lantaran kondisinya yang makin menurun, ia akhirnya memilih pulang ke rumahnya di Kelurahan Pendem, Jembrana.

Begitu sampai di rumah, ia meminta pada istrinya Anik Sustiani, agar diantar berobat ke dokter. “Waktu dibawa ke dokter, dicek tanda vitalnya memang normal. Tapi masih sering berontak. Malah sampai kejang-kejang,” kata Wijanarka seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group).

Akhirnya atas saran keluarga, pada 18 April, mendiang dilarikan ke RSUD Buleleng. Saat dilakukan pengecekan laboratorium, ternyata kadar virus hepatitis dalam tubuhnya sudah cukup tinggi.

“Waktu itu langsung dirawat di ICU. Hatinya sudah tidak berfungsi lagi. Matanya sudah kuning. Urinenya juga seperti teh yang sangat hitam. Sudah susah kenal orang juga,” tutur Wijanarka.

Pihak keluarga saat itu sempat berencana merujuk mendiang ke RS Sanglah Denpasar. Namun karena butuh perawatan yang intensif, dokter belum mengizinkan pemindahan pasien.

Hingga pada Minggu (21/4) sekitar pukul 15.30, mendiang menghembuskan nafas terakhirnya.

“Saya terakhir ketemu adik saya itu tanggal 6 April. Saya sempat mandi sama dia di sungai, makan bersama-sama. Sampai saya diantar cari bus ke Gilimanuk.

Seorang personel polisi Polres Jembrana, Ipda I Ketut Artawan, 47, mengalami sakit saat mengamankan pemilu di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News