Sempat Tegang, IGR4 Berhasil Lahirkan Deklarasi Bali

Sempat Tegang, IGR4 Berhasil Lahirkan Deklarasi Bali
Menteri LHK Siti Nurbaya menutup Pertemuan Intergovernmental Review (IGR) ke empat dari Global Program of Action (GPA), di Nusa Dua Bali. Foto: Humas KLHK

Para delegasi negara-negara tampak senang dengan gaya santai dan akrab Menteri Siti.

Ucapan terima kasih dan ungkapan rasa bangga atas kepemimpinannya selama sidang hingga melahirkan Deklarasi Bali, berkali-kali terdengar. Suasana tegang yang memang sempat terasa selama sidang, seketika mencair.

''Terimakasih atas dedikasi Menteri Siti Nurbaya selama memimpin sidang di IGR-4, hingga Deklarasi Bali disepakati,'' kata koordinator GPA UN Environment, Habib El-Habr.

Sebelumnya saat pembukaan IGR-4, Menteri Siti  telah menegaskan komitmen Indonesia untuk isu lingkungan pesisir dan laut.

Pemerintah Indonesia telah mengembangkan dan menerapkan sejumlah kebijakan, strategi, dan program kerja nasional.

Terkait dengan pengurangan dampak dari kegiatan berbasis lahan, Presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2018 yang membahas rencana aksi strategis untuk memerangi sampah laut dari 2018 hingga 2025, Perpres pada tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pengelolaan Sampah.

Indonesia juga mendorong komitmen dari 156 perusahaan untuk mengurangi sampah plastik dan melakukan pembersihan pantai di 19 lokasi, serta rehabilitasi terumbu karang di 23 lokasi.

KLHK juga menyelesaikan evaluasi pada 18 kota pesisir dan hasilnya menunjukkan bahwa total limbah plastik yang ditemukan di perairan ternyata lebih sedikit dari yang dikira.(adv/jpnn)


Menteri LHK Siti Nurbaya memimpin diskusi dengan 400 delegasi yang berasal dari sekitar 89 negara anggota Badan Lingkungan PBB


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News