Seni Bertahan di Pandemi Covid-19 ala UKM di Jawa Tengah

jpnn.com, SEMARANG - Bertahan hidup tanpa harus merumahkan karyawan menjadi sebuah tantangan besar yang dihadapi oleh para pelaku usaha di masa Pandemi COVID-19.
Ketika beberapa usaha makro banyak merumahkan karyawan, usaha kecil dan menengah (UKM) justru muncul dengan seni bertahan yang dimilikinya tanpa pengurangan karyawan.
Seni bertahan ala UKM itu tentu memiliki kunci, di antaranya terus berinovasi, pantang menyerah, dan bekerja dari hati.
Hal itu diperlihatkan oleh beberapa UKM di Jawa Tengah yang disambangi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Minggu (6/9).
Di antaranya UKM Rajutan Nyonya, UKM Super Roti dan UKM Anindya Batik.
UKM Rajutan Nyonya milik Ratih Setya awalnya memproduksi karya rajutan berupa tas, dompet, dan taplak meja.
Di masa pandemi dia mampu bertahan setelah berinovasi dengan membuat terobosan berupa produksi masker rajut.
Sentra UKM yang dirintis dari tahun 2014 ini berada di Perum Dolog Indah nomor 15, Tlogosari Wetan, Pedurungan dan melibatkan ibu rumah tangga serta lansia.
Banyak UKM di wilayah Jawa Tengah yang berusaha tetap bertahan meski banyak tantangan ekonomi selama pandemi covid-19.
- Indibiz Diskon Besar-besaran hingga 31 Mei, Buruan Berlangganan
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- PT SNJ Luncurkan Mitra Retail Suri Community