Sepeda untuk Nursaka, Bukan Ingin Mendahului Presiden

Sepeda untuk Nursaka, Bukan Ingin Mendahului Presiden
Nursaka melintasi PLBN Entikong ketika hendak ke sekolahnya. Foto: Warga for Rakyat Kalbar

Nursaka adalah anak Indonesia yang tinggal di Tebedu, salah satu kecamatan di Sarawak, Malaysia. Meski tinggal di negara lain, dia tetap ingin mendapat pendidikan di tanah air. Bocah delapan tahun ini setiap harinya harus melintasi pintu batas negara demi mendapatkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Sontas.

Saat ini dia masih duduk di kelas 3 di SDN yang terletak di Desa Sontas, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, itu. Sejak awal menempuh pendidikan, Nursaka harus bolak balik melintasi perbatasan RI-Malaysia. Artinya, selama tiga tahun dan hampir setiap hari dia menjadi pelintas atau penembus batas negara.

Setiap hari sekolah, Nursaka sudah harus siap di rumahnya sebelum pukul 06.00 Wib (05.00, waktu Malaysia). Dari rumahnya, di Tebedu, Nursaka berangkat ke Border Tebedu dengan menumpang angkutan umum. Jaraknya sekitar tiga kilometer. Di sana angkutan umum disebut Ben. Kadang menumpang teman ayahnya.

Setibanya di Border Tebedu, Nursaka tetap mengikuti prosedur dan menjalani peraturan sebagai warga negara Indonesia yang baik. Yakni, memeriksakan dokumennya dalam bentuk Kartu Lintas Batas (KLB). Dari Border Tebedu, Nursaka harus berjalan kaki menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Entikong.

Di border yang dibangun megah oleh Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla ini, Nursaka juga mendapat perlakuan sama. Dokumennya diperiksa.

"Setelah itu saya ke sekolah (SDN 03 Sontas) pakai ojek. Nanti pulangnya baru menumpang kendaraan warga yang kebetulan ke Malaysia," ungkap Nursaka kepada wartawan, belum lama ini.

Hal yang dilalui Nursaka ini bukan tanpa alasan. Itu semua karena ia ingin mencapai cita-citanya menjadi dokter. Disamping itu, tuntutan ekonomi lah yang membuat kedua orangtuanya harus tinggal dan bekerja di Tebedu.

Nursaka merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Dia kelahiran Sanggau pada 2010 silam. Dia merupakan anak pasangan Sudarsono dan Julini.

Nursaka, sudah tiga tahun setiap hari harus bolak-balik Malaysia – Indonesia demi menuntut ilmu di tanah air tercinta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News