Duet Anies-Cak Imin Tak Akan Ampuh Gaet Suara Nahdiyin, Begini Analisisnya

Duet Anies-Cak Imin Tak Akan Ampuh Gaet Suara Nahdiyin, Begini Analisisnya
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN

“Setelah (Gerindra dan PKB) pisah, apakah Prabowo tetap mendapat dukungan dari warga NU atau tidak," kata Adi.

Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli - 7 Agustus 2023 memperlihatkan responden dari kalangan nahdiyin yang memilih Ganjar Pranowo mencapai 25,6 persen.

Adapun 25 persen nahdiyin lainnya memilih Prabowo Subianto. Dukungan untuk Anies dari nahdiyin hanya 12,8 persen.

Sisanya masih ada 10,4 persen nahdiyin yang memilih figur lain, sedangkan 12,8 persen tidak memberikan jawaban.

Survei yang melibatkan 1.364 responden itu juga menunjukkan Ganjar memperoleh 37,1 persen dukungan dari nahdiyin di Jawa Timur. Di bawahnya ialah Prabowo dengan 20,8 persen, sedangkan dukungan untuk Anies hanya 7,5 persen.

Secara umum, Ganjar terlihat dominan di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Bakal cawapres dari PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura itu mengantongi 49,2 persen dukungan responden di Jateng.

Adapun potensi elektoral Prabowo di Jateng di angka 14,1 persen, sedangkan Anies hanya 1,6 persen. 

Ganjar juga memiliki potensi elektoral kuat di Jatim dengan 33,5 persen. Di bawahnya ialah Prabowo (21,2 persen) dan Anies Baswedan (10,3 persen).

Saat PKB dan PBNU rukun pun partai pimpinan Muhaimin itu hanya memperoleh 9,6 persen. Tidak semua nahdiyin dan pemilih PKB mau mendukung Cak Imin di pilpres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News