Sepertinya GARBI Anis Dijadikan Alasan Bersih-bersih di PKS

Sepertinya GARBI Anis Dijadikan Alasan Bersih-bersih di PKS
Mantan Presiden PKS Anis Matta. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Majelis Syura DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Zainuddin mengungkap adanya upaya bersih-bersih di internal partainya. Alasan yang digunakan untuk bersih-bersih adalah isu Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) yang dipelopori mantan Presiden PKS Anis Matta.

Zainuddin termasuk yang terkena imbas bersih-bersih di PKS. Dia baru saja dicopot dari posisi ketua departemen pelatihan dan pembinaan Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS.

“Ada yang kasih tahu langsung dari ketua dewan syariah bahwa saya diganti. Menurut kawan-kawan yang lain (saya) sudah diganti," kata Zainuddin kepada JPNN melalui sambungan telepon, Rabu (26/9).

Apakah selama ini Zainuddin punya masalah komunikasi dengan pengurus DPP PKS? Wakil rakyat di DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta I ini menegaskan, saat ini sedang ada dinamika internal di partainya.

Dinamika itu juga berimbas pada pemecatan pimpinan PKS di akar rumput. Sebagai contoh, Ketua DPD PKS Kabupaten Wajo Ambo Upe yang aktif di Garbi juga dipecat.

Namun, Zainuddin menduga soal Garbi hanya dijadikan alasan. Menurutnya, ada oknum di internal PKS yang memang butuh alasan untuk membersihkan kader yang tak sejalan.

"Kalau isu-isu pergerakan itu sebenarnya dari awal ada oknum di PKS. Internal PKS yang meng-create isu itu untuk dijadikan sarana membershkan orang-orang yang tidak mereka sukai. Itu sebenarnya," tutur anggota Komisi IX DPR itu.

Zainuddin menduga pencopotannya dari DSP PKD terkait dengan penolakannya untuk diusung sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI di Pemilu 2019. “Saya memang bersurat ke pimpinan saya tidak bersedia. Mungkin karena tidak bersedia jadi caleg itu maka saya diganti di DSP," tambahnya.(fat/jpnn)


Anggota Majelis Syura DPP PKS Ahmad Zainuddin menduga ada pihak di internal partainya yang sengaja menciptakan isu tertentu untuk bersih-bersih.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News