Setelah jadi Gubernur Balik Lagi ke PDIP
Diakuinya, ajang demokrasi menjadi momentum menampilkan kader terbaik untuk maju jadi pemimpin.
“Tentunya semua sejalan untuk kepentingan masyarakat Kalteng dan percepatan pembangunan," jelasnya.
Hasto menegaskan, keputusan partai ini harus dipatuhi seluruh kader PDIP. Bagi yang melanggar ada sanksi diberikan.
"Karena kita akan majukan kader terbaik dalam Pilkada serentak nanti dan tidak bermasalah dengan hukum, khususnya korupsi," tegas Hasto.
Sementara, Sugianto Sabran merasa ia tidak pernah meninggalkan PDIP. Ia tidak pernah menyatakan ke luar dari partai berlambang banteng itu. Ia menilai, langkah di partai sebagai upaya membela kepentingan rakyat dan sejalan dengan partai.
"Partai pengusung jangan tersinggung, karena saya tetap merah," kata Sugianto.
Ia meyakini, PDIP adalah partai membela orang kecil dan garda terdepan membela rakyat. Hal ini yang membuatnya merasa tetap PDIP. Bahkan tidak aneh baginya, karena orangtuanya juga PDIP. Oleh karena itu, ia siap tunduk dan akan ikuti DPP maupun DPD Kalteng.
"Saya kembali ke kandang demi Kalteng dan rakyat Kalteng," kata Sugianto sembari mengatakan siap maju dan mengawal di garda terdepan dalam Pilkada 11 kabupaten/kota se-Kalteng 2018 mendatang.
Pada Pilkada Kalimantan Tengah 2015 silam, PDIP mengusung pasangan Willy M Yosep-Wahyudi K Anwar.
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan
- Sekjen PDIP: Risma Bukan Pemimpin Pencitraan Penuh Kebohongan
- Hasto PDIP Ungkap Keyakinan, Pertemuan Megawati-Prabowo Pasti Akan Terjadi
- Hasto Ungkap Kedaulatan Pangan Jadi Perjuangan yang Senada Antara PDIP dan Prabowo
- Bicara di Ponorogo, Hasto Harap Kader PDIP Tak Lemah setelah Menghadapi Pengkhianatan