Setelah Masjid Disegel, Ahmadiyah Janji Berbaur
Rabu, 14 September 2011 – 03:50 WIB
Pernyataan Edi diamini warga Kampung Kadu Kandel lain. Edi menambahkan, “Kami mayoritas buruh tani juga sudah beraktivitas menanam palawija.” ucapnya.
Baca Juga:
Pimpinan Jamaah Ahmadiyah, Soleman, yang ditemui di kediamannya yang tak jauh dari Masjid Baitut Tahrir menyayangkan penyegelan masjid milik jamaah Ahmadiyah. “Tapi mau gimana lagi kita tidak bisa berbuat banyak. Ini telah terjadi. Saya juga siap berbaur dengan masyarakat,” janjinya.
Apakah jamaah Ahmadiyah terganggu dengan penyegelan" Soleman menanggapi santai. “Ya untuk salat lima waktu bisa di rumah. Tapi untuk salat Jumat kita masih menunggu fatwa dari Ahmadiyah pusat di Jakarta,” seraya meminta agar penyegelan masjid tidak berlangsung lama karena jamaah Ahmadiyah ingin membersihkan masjid.
Ditemui di tempat terpisah Kapolres Pandeglang AKBP Ady Soeseno menegaskan, akan terus melakukan penjagaan di empat rumah warga jamaah Ahmadiyah hingga kodusif. “Personel kami hanya melakukan upaya preventif agar kejadian seperti di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, tidak terjadi di Kampung Kadu Kandel,” kata Kapolres saat memimpin apel pasukan.
PANDEGLANG - Setelah penyegelan masjid Baitut Tahrir oleh Satpol PP Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, kehidupan di Kampung Kadu Kandel, Desa
BERITA TERKAIT
- 14 Santriwati di Rohil Diduga Keracunan Makanan, 1 Orang Meninggal Dunia
- Kadisdik Riau Diduga Suruh Bawahan Buat Dokumen Perjalanan Dinas Fiktif, Negara Rugi Rp 2,3 Miliar
- Sambut Kedatangan Bhikkhu Thudong, Pj Gubernur Jateng Siap Kawal Perayaan Waisak 2024
- Kadisdik Riau Tengku Fauzan Tersenyum Lebar Saat Akan Dijebloskan ke Penjara
- Jadi Tuan Rumah Asian School Badminton Championship, Jateng Siap Sambut Peserta
- Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel