Setelah Minta Maaf, Dokter di Medan Kini Bantah Suntik Vaksin Kosong kepada Siswa

Setelah Minta Maaf, Dokter di Medan Kini Bantah Suntik Vaksin Kosong kepada Siswa
Tangkapan layar sebuah video yang menunjukan seorang nakes diduga menyuntikkan vaksin kosong ke salah seorang siswa di Medan Sumatera Utara. Foto: Medanku/Instagram

Dia mengaku mendapat informasi yang disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Rudi Sambas, di grup WhatsApp, pada Sabtu (15/1).

Saat itu, sedang dibutuhkan tenaga dokter vaksinator untuk memberikan pelayanan vaksin di Medan Labuhan yang diselenggarakan oleh Polsek Medan Labuhan, bekerjasama dengan pihak Sekolah SD Wahidin dan RS Delima Martubung.

"Atas informasi tersebut, saya dan beberapa teman sejawat saya menyatakan berkeinginan untuk menyukseskan memberikan pelayanan vaksin bagi anak-anak," bebernya.

Dokter G mengatakan bahwa vaksin serta jarum suntik yang digunakan bersumber dari Polres Medan Labuhan bermerek Sinovac.

Ada sekitar ada 460 siswa yang harus divaksin.

Saat vaksinasi, siswa juga didampingi oleh orang tua dan wali masing-masing.

Demi mempermudah kegiatan, Dokter G dirinya berbagi tugas dengan perawat berinisial W.

Dia bertugas menyuntik, sementara W memasukkan vaksin dalam spuit yang sudah disediakan.

Begini penjelasan G, dokter yang diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa di SD Wahidin, Medan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News