Setelah Minta Maaf, Dokter di Medan Kini Bantah Suntik Vaksin Kosong kepada Siswa
Dia mengaku mendapat informasi yang disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Rudi Sambas, di grup WhatsApp, pada Sabtu (15/1).
Saat itu, sedang dibutuhkan tenaga dokter vaksinator untuk memberikan pelayanan vaksin di Medan Labuhan yang diselenggarakan oleh Polsek Medan Labuhan, bekerjasama dengan pihak Sekolah SD Wahidin dan RS Delima Martubung.
"Atas informasi tersebut, saya dan beberapa teman sejawat saya menyatakan berkeinginan untuk menyukseskan memberikan pelayanan vaksin bagi anak-anak," bebernya.
Dokter G mengatakan bahwa vaksin serta jarum suntik yang digunakan bersumber dari Polres Medan Labuhan bermerek Sinovac.
Ada sekitar ada 460 siswa yang harus divaksin.
Saat vaksinasi, siswa juga didampingi oleh orang tua dan wali masing-masing.
Demi mempermudah kegiatan, Dokter G dirinya berbagi tugas dengan perawat berinisial W.
Dia bertugas menyuntik, sementara W memasukkan vaksin dalam spuit yang sudah disediakan.
Begini penjelasan G, dokter yang diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa di SD Wahidin, Medan.
- Malam-Malam Gerebek Sebuah Gudang, Anggota TNI Temukan Barang Bukti Ini, Waduh
- Polisi Tangkapi Juru Parkir Liar di Medan, Ada Uang Tunai Sebanyak Ini
- Wisatawan asal Prancis di Karo Jadi Korban Perampokan, Begini Kronologinya
- Kuota Mudik Bareng Pemkot Medan Tinggal Sedikit, Buruan Daftar
- 6 Terdakwa Kurir Narkoba di Sumut Dituntut Hukuman Mati
- 2 Pria di Kualanamu Ditangkap Saat Selundupkan 3,8 Kg Sabu-Sabu ke Sulawesi