Setelah Seribu Warga Berkumpul dengan Dulang

Setelah Seribu Warga Berkumpul dengan Dulang
Tadisi Ngejot digelar pada hari terakhir Ramadan. FOTO: Lombok Post/JPNN.com

Sebelum diserahkan, perwakilan masyarakat ini terlebih dahulu harus mengelilingi lokasi prosesi sebanyak tujuh kali.

Abah-abah yang diserahkan ini berisi sampak atau dulang makanan, penginan atau lakesan, ceceret tanak dan teper galang (tikar dan bantal). Penyerahan abah-abah ini kemudian dilakukan dengan mengucapkan lafaz ijab-kabul.

Kemudian pembacaan doa yang dipimpin penghulu agama. Abah-abah yang diserahkan perwakilan masyarakat ini kemudian ditukar dengan makanan seperti beras, gula, buhan-buhan dan sembako lainnya.

“Ini sebagai wujud kesetiaan masyarakat pada pimpinan mereka,’’ kata tokoh masyarakat Lenek, Tahir Royaldi yang pada tahun ini dipercaya sebagai ketua panitia penyelenggaraan ngejot secara kolektif.(JPG/fat/r5/fri/jpnn)


MATARAM - Masyarakat Desa Lenek, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) punya tradisi unik pada hari terakhir Ramadan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News