Setengah Kabinet Kanada Diisi Wanita-Wanita Ini

jpnn.com - OTTAWA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumunkan kabinet pemerintahannya. Cukup mengagetkan karena separuh isi dari kabinetnya adalah wanita.
Perdana Menteri Kanada Ke-23 menyebutkan masing-masing Carolyn Bennett (Mendagri), Marie-Claude Bibeau (Pembangunan Internasional), dan Bardish Chagger (Pariwisata dan Bisnis Kecil), Kirsty Duncan (Sains).
Kemudian Judy Foote (Layanan Publik), Chrystia Freeland (Perdagangan Internasional), Patty Hajdu (Menteri urusan wanita), Melanie Joly (budaya), Maryam Monsef (Lembaga Demokratik) dan Catherine McKenna (Lingkungan dan Perubahan Iklim).
Selain itu, barisan jemaah menteri yang dipilih juga berusia antara 35 dan 50 tahun yaitu kombinasi muka baru dan politisi berpengalaman.
Al-Jazeera melaporkan antara yang bergabung Kabinet negara itu adalah muka baru yang juga mantan tentara Kanada yang pernah melayani di Afghanistan, Harjit Sajjan yang dinamakan sebagai Menteri Pertahanan.
Sebagai Letnan Kolonel, pegawai berbangsa Sikh ini diharapkan membawa perubahan kepada keterlibatan tentara Kanada dalam serangan terhadap teroris Negara Islam (IS) di Suriah dan Irak.
Selain itu, pengusaha terkemuka dari Toronto, Bill Morneu ditunjuk sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Kehakiman disandang Jody Wilson-Rayboud.
Pemimpin Partai Liberal anak perdana menteri yang pertama memegang jabatan tertinggi itu di Kanada dan kedua termuda dalam sejarah negara tersebut.
OTTAWA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumunkan kabinet pemerintahannya. Cukup mengagetkan karena separuh isi dari kabinetnya adalah wanita.
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza