Setgab Dinilai Kacaukan Demokrasi

Setgab Dinilai Kacaukan Demokrasi
Setgab Dinilai Kacaukan Demokrasi
JAKARTA - Pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana menilai, demokrasi di Indonesia saat ini tengah sakit. Salah satu indikasi demokrasi yang tengah sakit itu, kata Tjipta, hilangnya independensi anggota DPR sebagai wakil rakyat karena dirampas oleh partai politik.

"Demokrasi kita sakit, karena hak-hak anggota DPR sebagai wakil rakyat telah dirampas habis oleh kepentingan partai politik," tegas Tjipta Lesmana, saat menjadi narasumber dalam seminar nasional bertema 'Pemilu 2014 Jangan Manipulasi Suara Rakyat,' yang diselenggarakan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) di hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (1/12).

Mayoritas anggota DPR saat ini, lanjutnya, hanya sebatas memperjuangkan syahwat politik partainya di parlemen. Sementara yang lainnya sibuk menikmati fasilitas negara yang diberikan rakyat untuk para wakilnya itu. Selain menuding partai politik penyebab sakitnya demokrasi, Tjipta Lesmana juga menyebut Setgab parpol pendukung Presiden SBY sebagai pihak yang ikut andil dalam mengacaukan sistem demokrasi. "Untuk apa perlunya dewan perwakilan rakyat sementara semua urusan bangsa dan negara ini diputus oleh Setgab," kata Tjipta.

Demikian juga halnya dengan presiden dan wakil presiden. "Wakil Presiden Boediono dimana-mana bicara tentang perlunya peningkatan kualitas demokrasi. Itu bagus untuk didengar. Tapi prakteknya makin jauh," ujar Ketua Program Studi Magister Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) itu. Gaya yang sama juga dilakoni oleh Presiden SBY. Kata Tjipta, dimana-mana SBY ngomong soal Pilkada jangan dinodai dengan politik uang, tapi politik uang itu malah makin menjadi-jadi.

JAKARTA - Pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana menilai, demokrasi di Indonesia saat ini tengah sakit. Salah satu indikasi demokrasi yang tengah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News