Setialah dengan Pasangan!

Setialah dengan Pasangan!
Setialah dengan Pasangan!
“Beberapa bulan setelah suamiku meninggal, aku ngerasa tubuhku tak sehat. Setiap buang air besar selalu disertai diare sampai berat badanku turun 7 kilo. Aku lalu memeriksakan penyakitku ke RSU Pirngadi Medan. Lalu aku disarankan memeriksakan darah. Nah, dari RSU Pirngadi itulah baru didiagnosa kalau aku terinfeksi HIV/AIDS,” kata Maria.

Saat mengetahui dirinya terinfeksi, hati Maria langsung hampa. Dunia rasanya seperti terbalik. “Saat divonis terinfeksi HIV/AIDS, aku langsung lari menangis di kamar mandi rumah sakit itu. Saat itu hidup terasa hampa. Aku langsung berdoa kepada Tuhan untuk meminta ampunan dan meminta untuk memberi kesempatan hidup untukku,” ujarnya.

Syukurlah, keluarga Maria tidak mengasingkan dirinya (stigma) meski dia terjangkit HIV/AIDS. Keluarganya mendukung penuh dan memberikan motivasi sehingga mampu menguatkan dirinya untuk bisa bangkit. “Aku lalu bergabung di Medan Plus, tempat berkumpulnya ODHA. Di tempat inilah semakin membuat hidupku bersemangat. Aku bisa sharing, aku dapat pengalaman dan teman senasib serta menjalani trapi hidup sehat. Aku tak pernah malu untuk mengakui diriku ODHA agar masyarakat tidak melakukan stigma kepada kami. Jauhi penyakitnya, bukan orangnya, itu harapan kami,” tutur wanita bertubuh gempal ini.

Ya, Maria adalah salah satu korban dari penularan HIV/AIDS yang ditularkan dari suami. Apalagi, berdasarkan data Medan Plus, tren ibu rumah tangga tertular HIV/AIDS meningkat yang ditularkan dari suami.

MENYANDANG status sebagai janda dan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), bukan pekerjaan yang mudah. Dengan kedua status itu, Maria Lili, memiliki harapan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News